Untuk jerawat hiperandrogen, yang umumnya merupakan jerawat derajat berat karena androgen menjadi stimulus untuk produksi sebum, maka penderitanya harus mencari cara untuk mengatasi kondisi hormon androgen yang berlebih di dalam tubuhnya.
Masalah kulit yang disebabkan faktor kebersihan lebih mudah diobati, karena selama pasien dapat menjaga kebersihan diri, jerawat akan hilang atau sembuh dengan mudah. Berbeda dengan jerawat hiperandrogen. Banyak pasien mencoba berbagai pengobatan atau perawatan, namun tetap saja jerawat muncul kembali.
Dalam hal ini, kontrasepsi oral diketahui bekerja dengan melakukan regulasi hormon dalam tubuh, yakni estrogen, progesteron, dan androgen. Kontrasepsi mencegah efek hormon androgen pada kulit dan akhirnya akan mengurangi produksi sebum atau minyak.
Hal ini sangat efektif sebagai terapi jerawat hiperandrogen dan pengaturan kelenjar minyak pada wanita. Karena itu, pengobatan jerawat hiperandrogen dapat memanfaatkan pil kontrasepsi kombinasi yang memiliki sifat antiandrogenik yang kuat, yakni cyproterone acetate.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H