Dr. Hilman menegaskan bahwa tujuan utama terapi limfoma bukan penyembuhan, melainkan mengendalikan penyakit pasien. Kata kuncinya adalah meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebanyak 73,9 persen pasien Limfoma Non-Hodgkin dapat bertahan hidup sampai 10 tahun.
"Jika ada pasien datang dengan benjolan sangat besar, maka kita akan berusaha menekan benjolan, tetapi mungkin tidak bisa hilang 100 persen. Namun, ini saja sudah sangat berarti. Dengan pengobatan standar, kita berupaya menekan pertumbuhan sel-sel ganas," tandas Dr. Hilman.
"Dengan adanya obat-obatan baru yang lebih menjanjikan, tentu akan semakin meningkatkan kualitas hidup pasien dan memperpanjang harapan hidup pasien," jelas Dr. Hilman.
Tak lupa Prof. Arry mengingatkan bahwa upaya peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk pengobatan dan diagnosis kanker, membutuhkan keterlibatan seluruh pihak dan menjadi tanggung jawab bersama.
Menemukan cara baru untuk mendeteksi dan mengobati kanker sedini mungkin merupakan tahap yang paling penting - yang mana tidak dapat terwujud tanpa partisipasi dan kerja sama seluruh komunitas medis.
"Semua pihak seperti peneliti, dokter dan petugas kesehatan lain harus bekerja bersama untuk membangun pengetahuan dan kemajuan agar dapat membawa manfaat bagi para pasien," pungkas Dr. Arry.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H