Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makanan Berkalori Lebih Rendah Dipilih Orang yang Memesan Lebih Lama

7 Juni 2018   07:00 Diperbarui: 7 Juni 2018   07:33 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangkaian eksperimen di Carnegie Mellon University telah menemukan bahwa jika terdapat penundaan yang cukup lama di antara saat pemesanan makanan dengan saat yang direncanakan untuk memakannya, partisipan akan memilih makanan yang berkalori lebih rendah.

Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui dahulu apa itu kalori (dalam hal ini kalori kosong). Kalori kosong adalah jenis kalori yang berasal dari lemak padat dan gula tambahan dalam produk makanan. Kalori kosong memiliki nilai gizi yang sangat sedikit, tidak ada serat makanan, asam amino, antioksidan, mineral, atau vitamin yang berarti. Kalori kosong membuat rasa makanan menjadi lebih lezat tetapi menyebabkan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.

Nah, jenis kalori kosong inilah yang sering disebut-sebut sebagai musuh bagi kesehatan. Terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau yang sedang mempertahankan berat badan ideal. Di luar itu, kalori adalah asupan penting yang harus dipenuhi setiap orang setiap hari.

Makanan-makanan berikut memiliki kandungan kalori yang cukup banyak, di antaranya: makanan siap saji, daging babi, daging sapi, kulit daging ayam, mentega, es krim, juga pada makanan gorengan, margarin, donat, kue, permen, kerupuk dan lain-lain.

Balik ke eksperimen, partisipan tidak sengaja memilih makanan yang lebih rendah kalori tersebut. Sebagian besar malah tidak menyadari bahwa mereka memilih opsi yang lebih rendah kalori.

Penemuan ini adalah penemuan terbaru yang menunjukkan bahwa penetapan waktu adalah soal yang penting dalam makan sehat. Kajian lain menunjukkan bahwa orang yang memilih kudapan seminggu sebelumnya, cenderung memilih apel atau pisang dibandingkan sebatang cokelat. Sebaliknya, ketika memilih kudapan untuk dikonsumsi langsung, mereka cenderung memilih sebatang cokelat.

Apakah orang memilih lebih banyak kalori di saat yang lebih siang karena mereka merasa lebih lapar? Periset merekrut sekitar 200 mahasiswa universitas yang mengambil jam kuliah yang berakhir di sekitar jam makan siang, dan meminta mereka untuk menjawab survei yang 'dibayar' dengan makan siang gratis.

Beberapa mahasiswa mengisi survei sebelum kuliah dimulai, sementara yang lain mengisinya tepat sebelum mereka menerima makanan. Survei ini bertanya tentang isu-isu yang tidak saling berkaitan untuk mengelabui tujuan yang sesungguhnya dari percobaan, dan memberi peluang kepada mahasiswa untuk memesan makanannya dan juga menunjukkan seberapa laparnya mereka.

Mahasiswa yang mengisi survei sebelum jam kuliah - dengan demikian memesan makanannya lebih dini - memesan makan siang yang kalorinya 100 lebih rendah. Tipe sandwich yang mereka pesan mirip dengan dengan yang dipesan oleh mahasiswa yang memesan lebih siang, tetapi mereka cenderung memesan air tawar dan bukan soda dan memilih kombinasi buah serta biskuit yang lebih sedikit kalorinya.

Namun, beberapa periset tidak meyakini kemampuan orang untuk merencanakan lebih dulu seperti ini secara teratur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun