Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bagi Orang Lamalera Ikan Paus Merupakan Hadiah Besar dari Tuhan

14 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 14 Mei 2018   08:24 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan hari Sabtu merupakan pemandangan yang sering mengundang decak kagum para fotografer baik dari dalam maupun luar negeri dan ibu-ibu yang bertransaksi di sini sudah begitu terbiasa dengan kamera-kamera canggih yang mengintai mereka namun kegiatan mereka sama sekali tidak terusik. Mereka sudah terbiasa menjadi kampung selebriti.

Sebutan orang lokal untuk paus sperma adalah kotekelema. Mereka mempercayai bahwa paus adalah binatang darat yang dikirim Latahala, wujud tertinggi Lamalera, seekor kerbau bertanduk gading atau sora tare bala.

Banyak upaya pihak lain agar penangkapan ikan paus ini dihentikan, namun mereka berpendapat bahwa ini merupakan kebudayaan mereka yang sudah berlangsung ratusan tahun dan masih dilakukan secara tradisional baik peledang atau sampan dan peralatan tangkap lainnya.

ATURAN MENANGKAP PAUS

Mereka mempunyai aturan sendiri dalam menangkap paus. Paus yang ditangkap adalah paus-paus jantan saja, sedangkan kalau terjadi salah tangkap, misalnya menangkap anak atau induk yang lagi hamil, ritual lain harus dilakukan.

Orang Lamalera mempunyai lagu-lagu yang unik atau yel-yel penyemangat. Sebelum memulai menombak paus, bersama lamafa atau juru tikam atau lebih tepat disebut sebagai pemimpin laut. Mereka akan berdoa terlebih dahulu secara Katolik. Mereka tidak khawatir paus akan lari karena mereka beranggapan, jika Tuhan memberikan mereka hadiah yang ditentukan, hadiah itu tidak akan pergi lagi.

Para nelayan Lamalera selalu mengutamakan penangkapan ikan-ikan besar seperti pari, hiu, dan tentu saja ikan paus itu sendiri. Bagi mereka, itu adalah hadiah dari Tuhan.

Kampung Lamalera dibagi atas dua bagian yaitu Lamalera A atau atas dan Lamalera B atau bawah. Nelayan kebanyakan tinggal di Lamalera B, di pesisir laut Sawu, sedangkan Lamalera atas kebanyakan pendatang baik para pegawai maupun guru-guru. Kampung itu sudah maju karena beberapa losmen sudah hadir di sini, warung-warung juga sudah cukup banyak.

Lamalera dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu jalan laut dan jalan darat. Bagi yang ingin merasakan geliat Laut Sawu, bisa menggunakan perahu motor Jonson, begitu mereka menyebutnya, menempuh jalan laut kurang lebih selama 4 jam menyusuri pesisir Adonara dan Lembata. Sepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan tebing-tebing batu yang menawan dari atas riak gelombang laut selatan yang membuat kita benar-benar merasa berada di laut yang sesungguhnya. Sebuah wisata petualangan laut yang mengasyikkan.

Jalan darat juga dapat ditempuh dari Lewoleba, ibu kota kabupaten namun jalan yang tidak seberapa jauh itu harus ditempuh dengan perlahan karena jalan yang jauh dari memadai. Entah mengapa jalan darat ke Lamalera menjadi sebuah jalan yang tidak nyaman ditempuh. Kendaraan bus, atau truk yang dijadikan "bus kayu" bisa dicarikan di Lewoleba.

Bagi yang datang dari Jawa atau Bali, kita bisa terlebih dahulu terbang ke Kupang, lalu melanjutkan dengan Susi Air atau Trigana menuju Lewoleba dalam perjalanan hanya 40 menit. Jika ingin menikmati jalan darat Flores, kita bisa terbang menuju Maumere terlebih dahulu, lalu menyewa mobil untuk perjalanan dua jam ke Larantuka. Dari Larantuka kita bisa langsung memesan Jonson (speedboat) dari Lamalera untuk menjemput Anda atau naik kapal cepat ke Lewoleba, lalu melintasi jalan darat menuju Lamalera.

Begitu Anda meninggalkan Lamalera, Anda langsung kangen lagi dengan kampung kecil ini di tepi samudera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun