Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampung Halaman Jokowi Sejak Dulu Memang Terkenal sebagai Kota Kuliner

12 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 12 Mei 2018   20:39 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menu ini jadi hidangan favorit di resepsi Kahiyang-Bobby. Jajanan ndeso ini sudah ada sejak zaman penjajahan dulu. Di kala tak mampu merasakan sate daging seperti bangsa kolonial, masyarakat yang umumnya miskin (kere) dulu mengakalinya dengan  gembus, terbuat dari olahan ampas tahu.

Awalnya, sate kere memang menu bakaran gembus. Diolah dengan dengan bumbu rempah lebih dulu, baru kemudian dibakar di atas arang dan dibumbui lagi layaknya membuat sate. Lama-lama berkembang, tak hanya gembus yang disajikan tapi juga bermacam jerohan sapi, seperti iso, babat, hati, atau ginjal.

Kalau dulu dijual pikulan keliling kampung, sekarang banyak penjualnya sudah membuka kedai atau sekadar dengan gerobak mangkal. Di Solo, penjualnya yang cukup terkenal dan legendaris, di antaranya Sate Kere Yu Ngatmi (jualan bersama adiknya, Yu Tugiyem) di Jalan Arifin No.63, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo.

Lokasinya sekitar 50 meter di utara simpang empat Widuran, tepatnya di parkiran Depot Es Nini Thowong. Selain Yu Ngatmi,ada warung Yu Rebi di Jl Kebangkitan Nasional, belakang Stadion Sriwedari. Rata-rata, seporsi sate kere dijual seharga 25.000 rupiah.

TENGKLENG

food.idntimes.com
food.idntimes.com

Kalau Anda pencinta makanan serba kambing, Kota Solo selalu punya cara memanjakan. Banyak warung yang khusus menawarkan olahan daging kambing, mulai dari sate, gule, hingga tongseng. Ada satu menu lagi yang tak boleh dilewatkan, tengkleng.

Bahan utamanya belulang kambing. Sepintas, mirip gulai kambing. Tapi gulai kambing lebih banyak mengambil daging dan jeroan, sementara tengkleng mengolah tulangnya. Kuah tengkleng lebih encer, ringan, dan segar.

Konon, hanya para bangsawan dan orang-orang Belanda saja yang bisa menikmati masakan daging kambing. Hanya kepala, kaki, dan tulang saja yang tersisa untuk pekerja dan tukang masak. Para juru masak pada waktu itu tak kurang akal, maka dimasaklah belulang itu yang tentunya masih menempel sedikit daging.

Kuliner khas satu ini sepertinya sudah jadi menu wajib wisatawan ketika melancong ke Solo. Bila suatu saat Anda bertandang ke Solo dan posisi sedang dekat Pasar Klewer, silakan mampir di warung tengkleng Bu Edi. Kini lokasinya ada di parkiran Pasar Klewer. Dengan membayar Rp 25 ribu, Anda akan terpuaskan dengan kesegarannya.

TIMLO

travelingyuk.com
travelingyuk.com

Sejenis sop dengan citarasa gurih dan segar. Sedap disantap ketika hangat. Seporsi timlo, isinya cukup sederhana, ada telur, rempelo ati, dan sosis. Perlu dicatat, sosis timlo berbeda dengan sosis pada umumnya. Harganya pun murah, semangkuk cukup merogoh kocek Rp 20.000 saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun