Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Finlandia Menjadi Negara Paling Bahagia?

6 Mei 2018   08:00 Diperbarui: 21 Maret 2023   09:28 2386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Finlandia - Pemandangan Kota Helsinki. (SHUTTERSTOCK/Mistervlad via kompas.com)

Finlandia dengan ibukotanya Helsinki terletak di benua Eropa bagian utara yang berbatasan dengan Swedia di sebelah barat, Rusia sebelah timur, Norwegia di utara, serta Laut Baltik di selatan.

Sistem pemerintahan Finlandia adalah Republik Parlementer, yang mana Kepala Negaranya adalah seorang Presiden dan kepala pemerintahannya seorang Perdana Menteri.

Negara yang dikenal dengan musim dingin yang panjang dan warga yang cenderung introvert ini ternyata keluar sebagai peringkat pertama negara paling bahagia di dunia, ungkap World Happiness Report 2018 yang diterbitkan oleh PBB.

Menurut laporan PBB tersebut, sementara sejumlah negara lain berjuang dengan krisis dan masalah kesehatan publik seperti depresi dan obesitas, Finlandia memiliki peringkat tertinggi dalam berbagai kategori penting yang mendukung kesejahteraan, seperti pendapatan, harapan hidup sehat, kebebasan, bahkan juga kemurahan hati.

Negara yang 1,5 abad lalu menderita kelaparan besar di Eropa ini kini menjadi masyarakat paling stabil dan aman. 

Menurut PBB, Finlandia menduduki ranking teratas dalam hal kinerja pemerintah, korupsi dan kesenjangan sosial ekonomi yang rendah, polisi yang terpercaya, dan institusi keuangan yang kokoh.

Selain itu, kepuasan hidup warga Finlandia didasarkan pada fakta bahwa kebutuhan mendasar mereka terpenuhi. 

Ahli filsafat Frank Martela menjelaskan bahwa Finlandia (diikuti tetangganya Norwegia) menjadi negara yang sukses mengurangi jumlah tunawisma secara efektif.

Secara keseluruhan, 5,5 juta penduduk Finlandia menjalani hidup yang harmonis. Mereka menikmati sistem pelayanan kesehatan yang efisien, jam kerja yang fleksibel, cuti melahirkan (baik untuk ibu maupun ayah) yang panjang, sehingga mereka bisa mewujudkan keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.

Tentu, bukannya Finlandia bebas dari masalah. Mereka dihantui isu-isu seperti konsumsi alkohol dan obat antidepresi. Beberapa tahun lalu, angka bunuh diri juga cukup meresahkan. Namun, Finlandia memandang bahwa masalah justru memacu ketangguhan.

Ya, warga Finlandia dikenal memiliki konsep budaya sisu - yang berarti kemampuan untuk berdiri teguh terhadap kesulitan dan cepat pulih dari bencana. 

Sisu, yang sulit dicari padanan katanya dalam bahasa lain, adalah sebuah sikap hidup yang memadukan keberanian, kepercayaan diri, keuletan, dan kemampuan untuk terus berjuang saat sebagian besar orang akan berhenti.

Bagaimana dengan peringkat negara kita?

Dalam laporan itu, Indonesia menempati peringkat ke 96 dari 156 negara. Turun 15 peringkat dari tahun sebelumnya yang ada di posisi 81.

Di negara ASEAN tahun ini, Indonesia berada di bawah Vietnam, serta di atas Laos, Kamboja dan Myanmar.

Berikut daftar peringkat negara ASEAN:

1. Singapura peringkat 34

2. Malaysia peringkat 35

3. Thailand peringkat 46

4. Filipina peringkat 71

5. Vietnam peringkat 95

6. Indonesia peringkat 96

7. Laos peringkat 110

8. Kamboja peringkat 120

8. Myanmar peringkat 130

* Catatan: Brunei Darussalam tidak masuk dalam survei PBB itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun