Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menelisik Wajah Transportasi Publik Masa Depan

21 April 2018   09:09 Diperbarui: 21 April 2018   09:09 4476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus tanpa pengemudi.Sumber:www.techrepublic.com

Bus Helsinki adalah proyek gabungan beberapa universitas dengan bantuan dana dari Uni Eropa. Proyek dua tahun senilai 1,2 juta dollar AS yang diberi nama Sohjoa itu hanyalah salah satu manifestasi dari gerakan mengurangi penggunaan mobil, kemacetan lalu lintas, dan gas rumah kaca.

"Tujuannya agar semakin sedikit orang yang menggunakan kendaraan pribadi di kota-kota besar karena mereka merasa tidak membutuhkannya lagi," ujar Harri Santamala, koordinator proyek dan direktur program Smart Mobility di Helsinki Metropolia University of Applied Sciences.

Tahun lalu, sebuah bus Sohjoa yang bisa memuat sampai 12 penumpang melakukan debut pada sebuah rute lurus setengah kilometer di distrik Hernesaari di Helsinki, memutar 180 derajat di kedua ujung rute.

Perjalanan ini menghubungkan sebuah sauna dan restoran yang populer di satu ujung dengan beberapa restoran di ujung lain, dan menarik minat sejumlah penumpang yang ingin tahu.

"Kami memilih rute pertama karena kami bisa mempelajari banyak permasalahan lalu lintas yang berlainan tergantung pada jam," kata Santamala.

Bus-bus otonom produksi Perancis ini memang tak secanggih mobil Uber, atau mobil lain yang dikembangkan oleh Google dan perusahaan lain.

Pada dasarnya, mereka bisa pergi ke mana saja dengan membandingkan apa yang dideteksi oleh sensor-sensornya tentang kondisi jalan dan database yang telah dikumpulkan oleh beberapa mobil dalam suatu periode.

Walau sudah dilengkapi sensor laser dan GPS yang menjaga laju mereka tetap di dalam rute, bus otonom masih memiliki sejumlah keterbatasan. Yang pasti, laju mereka masih lambat dengan kecepatan tak lebih dari 25 km/jam.

Bus otonom juga masih "tak berdaya" saat ada sebuah mobil yang parkir secara strategis dan menghalangi rute bus. Ia harus menunggu sampai mobil itu pergi, atau operator harus menggunakan kendali jarak jauh untuk mengemudikan bus melewati mobil itu.

Meski begitu, Santamala melihat tidak ada alasan mengapa teknologi kemudi otonom ini tidak bisa diterapkan ke bus yang lebih besar di kemudian hari.

Untuk sekarang, fokus mereka adalah layanan "kilometer terakhir" - yakni mengambil penumpang dari satu perhentian bus reguler dan membawanya ke suatu titik yang lebih dekat dengan rumah, toko, kantor atau sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun