Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manusia Es Ternyata Trendi dan Punya Aktivitas Padat

21 Maret 2018   10:28 Diperbarui: 21 Maret 2018   11:22 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.scientificamerican.com

Topi bulu? Cek. Jaket kulit? Cek. Sepatu jerami? Cek. Sang manusia purba yang trendi pun berangkat untuk menggembala ternak, namun hari itu ia mati dan termumifikasi oleh salju Pegunungan Alpen. Kini, 5.300 tahun kemudian, para ilmuwan merekonstruksi pakaian yang dikenakan Si Manusia Es.

Sejak Otzi pertama ditemukan pada 1991 di puncak Alpen Otztal, yang terletak di perbatasan Austria dan Italia, terungkap banyak fakta menarik tentang kehidupan manusia purba yang termumifikasi secara alami itu.

Ini yang kita ketahui sejauh ini: Otzi bermata cokelat, memiliki barisan gigi yang berjarak, dan tubuhnya dihiasi sejumlah tato - yang merupakan tato tertua di dunia saat ini. Para ilmuwan juga menyimpulkan bahwa Otzi kemungkinan besar menghabiskan 40 tahun hidupnya dengan bercocok tanam dan menggembala.

Otzi diduga mengalami serangan nyeri lambung hebat sebelum ia menghembuskan napas terakhir di Pegunungan Alpen. Kini, setelah riset selama 25 tahun, kita mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang mungkin diajukan para fashionista masa kini: "Otzi, apa pilihan busanamu?"

Saat ditemukan, Manusia Es ini diduga memakai berbagai potong pakaian dan ornamen, dari jubah luar, legging bahan kulit hewan, topi bulu, dan sepatu jerami. Namun, pembusukan kulit dan bulu selama ribuan tahun sempat membuat para ahli kesulitan dalam menentukan spesies hewan yang menjadi bahan busana Otzi.

www.ancient-origins.net
www.ancient-origins.net
Mengapa penting mengetahui hewan yang menjadi bahan pakaian Si Manusia Es?

Pemahaman terhadap pilihan hewan yang digunakan dalam produksi busana purba - domestik atau liar, lokal atau impor - akan menambah pengetahuan kita terhadap masa lalu manusia: Apakah pakaian digunakan hanya untuk fungsinya, ataukah pakaian di zaman itu sudah mencerminkan status sosial si pemakai? Apakah kulit hewan dipilih berdasarkan ketersediaan, ataukah jenis kulit dan bulu tertentu dihargai untuk kualitas tertentu?

Kini, dibantu kecanggihan teknologi, para peneliti telah berhasil mengidentifikasi penanda DNA purba pada sembilan sampel kulit dan bulu dari berbagai bagian busana Sang Manusia Es. Menurut tim ilmuwan ini, pilihan busana Otzi tergolong selektif dan pragmatis.

Mereka menegaskan bahwa pembungkus tubuh dan jubah luar Otzi yang terbuat dari kulit adalah jahitan "sembarangan" dari kulit domba, seperti telah dikenali sebelumnya. Namun, analisis genetik mengungkapkan bahwa spesies domba tersebut lebih mendekati domba domestik Eropa modern dibandingkan sepupu liarnya, dan bahwa kedua bagian pakaian itu terbuat dari paling sedikit kulit empat hewan.

Analisis menunjukkan bahwa sebagian dari jubah luar Otzi juga terbuat dari kambing peliharaan dari haplogroup mitokondrial - suatu populasi genetik yang memiliki kesamaan leluhur - yang sekarang ini masih berkeliaran di perbukitan dan lembah Eropa tengah.

Kenyataan bahwa pakaian luar Otzi terbuat dari paling sedikit dua spesies hewan yang berbeda membuat para ilmuwan menyimpulkan bahwa jubah Manusia Es itu dijahit bersamaan, dan mungkin diperbaiki dengan sejenis benang yang tersedia pada waktu itu.

Di sisi lain, pembungkus kaki (legging) Otzi juga dibuat dari kulit kambing peliharaan, dan bukan spesies serigala, rubah, atau anjing seperti perkiraan sebelumnya.

Kenyataan bahwa sepasang pembungkus kaki berusia 6.500 tahun serupa yang pernah ditemukan di Swiss dan juga dibuat dari kulit kambing menunjukkan bahwa mungkin bahan itu sengaja dipilih karena kualitas tertentu.

Sementara itu, tali sepatu yang dibuat dari populasi genetik ternak Eropa semakin meneguhkan spesies-spesies peliharaan yang diidentifikasi sebelumnya dalam analisis sampel pakaian.

Meski kemungkinan besar Otzi menjalani kehidupan sebagai petani dan penggembala, ia juga diduga memburu dan memerangkap hewan liar di Alpen, seperti diketahui dari hasil analisis genetik terhadap sarung panah yang mengungkap bahan sarung terbuat dari kulit rusa liar. Otzi juga mengenakan topi bulu dari keturunan genetik beruang cokelat yang sekarang ini masih hidup di wilayah tersebut.

Ternyata, Sang Manusia Es tak hanya trendi, tapi juga punya aktivitas yang padat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun