Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Moon Express Terbentur Tembok Birokrasi

16 Maret 2018   09:36 Diperbarui: 16 Maret 2018   10:09 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pula perusahaan kecil bernama Planetary Resources, yang investor awalnya adalah Larry Page, salah satu pendiri Google, dan Charles Simonyi, mantan kepala arsitek software di Microsoft.

Tujuan Planetary Resources? Menambang asteroid di Tata Surya. Luxembourg, negara kecil di Eropa yang memiliki sejarah panjang dalam pertambangan, telah berinvestasi sebesar 200 juta euro untuk misi ini.

Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan: Apa yang boleh dilakukan institusi swasta di luar angkasa? Bolehkah sebuah perusahaan menambang di Bulan atau asteroid, lalu menjual hasilnya?

Pertanyaan-pertanyaan ini benar-benar mulai didiskusikan. Di Amerika Serikat, Congress (alias DPR) telah bicara masalah regulasi, dan mereka mendapat peringatan bahwa jika mereka tidak mengeluarkan kebijakan yang mendukung para pebisnis, maka startup tersebut bisa "kabur" ke negara lain. Luxembourg, misalnya.

The Outer Space Treaty sendiri menyatakan bahwa "Bulan dan benda angkasa lain harus digunakan oleh seluruh negara anggota traktat hanya untuk tujuan perdamaian". Traktat itu juga mencegah negara-negara di Bumi membuat klaim kedaulatan terhadap wilayah mana pun di Tata Surya.

Selain itu, traktat ini mencantumkan bahwa aktivitas badan usaha non-pemerintah - termasuk perusahaan komersial - "membutuhkan otorisasi dan supervisi berkelanjutan dari pemerintah". Inilah tembok birokrasi yang menghalangi Moon Express.

Keluarga satelit Moon Express bisa menjadi anugerah bagi para ilmuwan, karena mereka tak hanya berencana mengirim satelit biaya rendah ke Bulan, tapi juga planet-planet lain.

Satelit kedua mereka, misalnya, akan membawa teleskop eksperimental sebesar kotak sepatu untuk International Lunar Observatory Association. Sejumlah lokasi di dekat kutub selatan Bulan itu menawarkan pemandangan semesta yang menyeluruh, dan sangat ideal untuk observatorium astronomi.

Belum lama ini, Goldman Sachs mengeluarkan laporan tentang bisnis luar angkasa inovatif, yang menegaskan "Penambangan luar angkasa bisa menjadi lebih realistis dari yang diduga. Meski rintangan psikologis untuk penambangan asteroid tinggi, rintangan finansial dan teknologi justru jauh lebih rendah".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun