Salah satu faktor internal yang membuat seseorang bersedia memberikan sesuatu pada orang lain adalah empati. Individu yang punya niat untuk melakukan tindakan prososial mempunyai ciri yang sama, yaitu empati tinggi terhadap kesulitan orang lain.
Sebaliknya, seseorang yang tidak mau atau terasa berat memberikan bantuan kepada orang lain bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Kemampuan bersosialisasi dalam wujud suka memberi sudah semestinya dimiliki semua kelompok umur, dari anak-anak sampai dewasa.
Mengapa? Menurut Supriyanto, individu yang memiliki social skills tinggi akan lebih mudah diterima oleh kelompok atau lingkungannya, mampu menjalin relasi secara positif dengan orang lain, cenderung terhindar dari bullying, dan lebih mudah beradaptasi.
"Nah, beberapa contoh dari social skills tersebut identik dengan perilaku prososial seperti membantu, berbagi, memberi, dan bekerja sama," tandas Supriyanto.
Untuk memotivasi diri agar lebih giat melakukan perilaku prososial ini, ada banyak cara yang bisa kita coba.
Tentu, memberi tak hanya terbatas pada materi, tapi juga dalam arti luas, seperti memberi perhatian dan waktu kita.
Selamat memberi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H