Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kala PHK Menimpa Tetaplah Berpikir Positif

2 November 2017   07:32 Diperbarui: 2 November 2017   15:10 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terimalah keputusan tersebut dengan lapang dada. Mesti berat, mau tidak mau harus diterima. Kuncinya adalah jangan melihat PHK sebagai akhir dari segalanya. Tetaplah menjaga optimisme, bahwa Anda masih dapat berkarya di tempat lain," tegas Kiky.

Setelah menguasai diri sendiri dan mengendalikan emosi, saatnya menyampaikan kabar tak sedap ini kepada keluarga tercinta. Aditya menyarankan agar keluarga mendengar langsung dari kita.

"Jangan memutar-mutar saat memberi tahu keluarga. Katakanlah apa adanya, dan berikan fakta yang ada mengenai PHK yang terjadi," saran Aditya. "Bila emosi pasangan meluap, tenangkan dahulu. Lantas, bahaslah di lain waktu dengan pasangan tentang langkah selanjutnya."

Kiky menegaskan hal serupa.

"Sampaikan sejujurnya pada keluarga tentang kondisi yang dihadapi. Jangan menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya, karena hal itu pasti akan menimbulkan masalah baru," tandasnya.

Setelah pasangan, Aditya menyarankan untuk memberi tahu anak, disesuaikan tahap usia mereka. Katakan apa adanya, tanpa membohongi anak. Salah satu tujuan komunikasi dengan anak adalah mengakomodasi perubahan pola pengeluaran keluarga.

Dengan menceritakan secara jujur, lanjut Kiky, diharapkan keluarga pun akan memberikan dukungan moril, sehingga individu yang kena PHK tidak terlalu merasa terpuruk dan selalu termotivasi untuk kembali bangkit.

Menurut Kiky, di saat sulit seperti ini, dukungan orang terdekat adalah hal yang penting, agar dirinya tidak merasa semakin terpuruk dengan rasa malu, rendah diri, perasaan tak berguna, dan emosi negatif lain yang disebabkan oleh PHK.

Bagaimana pun, kehidupan tetap harus berlanjut dan akan lebih mudah dijalani dengan semangat dan optimisme yang dapat disuntikkan oleh orang-orang terdekat.

Langkah selanjutnya berpikir bagaimana melanjutkan hidup. Masa depan masih panjang, terlebih bila memiliki keluarga.

"Buatlah rutinitas, tetap bangun pagi, makan pada waktunya, tidur tetap dalam waktu yang normal. Sebaiknya menambahkan kegiatan fisik sambil menunggu panggilan kerja seperti berolahraga, berkebun, kegiatan pertukangan," saran Aditya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun