Thailand"Â
"Sudah suporter Indonesia jangan datang ke stadion karena yang bakal memenangkan pertandingan adalahKalimat sombong yang diucapkan oleh bek Thailand U-22 Songchai Thongcham itu ramai menjadi pemberitaan media massa.
Songchai dianggap mengucapkan kata-kata provokasi dan kesombongan seolah-olah Thailand masih "Raja" Asia Tenggara.
Tak ada satu tim pun di ASEAN yang dapat mengalahkan Thailand.
Namun Songchai dan Thailand secara keseluruhan sangat terkejut ketika tim yang berjuluk The War Elephant itu babak belur dihajar Timnas Indonesia U-22 dengan skor 5-2 di final SEA Games 2023 Kamboja.
Setelahnya, para netizen Indonesia menyerbu Instagram Songchai dengan berbagai komentar.
Namun pemain berusia 21 tahun itu lantas menonaktifkan media sosial pribadinya itu.
Menyimak kembali Instagram Story Songchai, pemain Chonburi FC kelahiran 9 Juni 2001 itu terlihat mengunggah foto dirinya berkepala plontos dan berpakaian kuning-kuning biksu Budha.
Momen dirinya saat dicukur gundul pun diunggahnya di @tatacawayo itu.
Namun belum diketahui pasti apakah dia benar-benar akan menjadi seorang biksu atau cuma sekedar ibadah saja.
Namun yang jelas dia ingin menenangkan diri usai dipermak pasukan Indra Sjafri.
Pemain dan ofisial sepakbola Thailand juga dianggap sombong oleh publik Kamboja.
Ofisial Thailand mengatakan fasilitas lapangan yang akan digunakan sebagai buruk dan tidak layak.
Mungkin Thailand merasa yang paling jago sepakbola dan tidak ada yang bisa mengalahkan di kawasan ini.
Sebaiknya, masyarakat Kamboja sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pelatih Timnas Indonesia U-22 dimana pria asal Sumatera Barat itu selalu mencium lapangan usai anak asuhnya mencetak gol.
Masyarakat Kamboja barangkali tidak mengetahui jika Indra Sjafri bersujud syukur sesuai dengan agama Islam.
Pihak panitia SEA Games juga menilai sikap bek Thailand Jonathan Khemdee sebagai tidak menghormati Kamboja sebagai tuan rumah.
Dimana pemain blasteran Thailand-Denmark itu membuang medali perak dan maskot ke arah tribun.
Lepas dari kecewa atau tidak karena hanya mendapatkan perak, sikap seperti itu memang tidak menghormati tuan rumah.
Tidak mudah seorang atlet mengantongi medali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H