Vietnam U-22 di semifinal SEA Games ke-32 Kamboja membanggakan.
Kemenangan Timnas Indonesia U-22 atasPuja-puji bermunculan di antaranya dari negeri Jiran Malaysia.Â
Yang lain, media Cina Dongqiudi mengatakan Timnas Indonesia mengalami kemajuan cepat bahkan sangat cepat sedangkan Vietnam stagnan.
Seperti diketahui kita semua, kendati bermain dengan 10 orang sejak menit ke-60 namun pantang menyerah pasukan Indra Sjafri pada akhirnya dapat merebut kemenangan dan melangkah ke final.
"Ini karena Timnas Indonesia terlalu cepat maju," tulis media tersebut.
Lebih lanjut Dongqiudi mengatakan kekalahan Vietnam itu tak lepas dari penanganan Phillipe Troussier selaku pelatih yang tidak bisa menaikkan sepakbola Vietnam dibandingkan dengan Park Hang-seo.
"Kekalahan Vietnam karena Phillipe Troussier. Vietnam cuma bisa meningkatkan kekuatan di tangan Park Hang-seo," tulis lanjut Dongqiudi.
Analisa, kemenangan dengan skor 3-2 itu tak luput dari peran vital Pratama Arhan.
Pemain Tokyo Verdy itu dua kali memberikan assist bagi terciptanya dua gol ke gawang Vietnam dari lemparan kedalam nya.
Kini pertanyaannya, bagaimana nasib Indonesia dengan tidak hadirnya Pratama Arhan di final?
Pratama Arhan bakal absen dalam laga melawan Thailand pada Selasa (16/5/2023) pukul 19.30 WIB lantaran mendapatkan kartu merah sebelumnya.
Pelatih Indra Sjafri tak mau larut lama-lama dalam kecemasan. Pelatih berusia 60 tahun akan menggantikan posisi Pratama Arhan dengan Haykal Al Hafiz.
Pertimbangan memilih Haykal lantaran sebelumnya pemain PSIS Semarang itu pernah juga menggantikan posisi Pratama Arhan saat melawan Kamboja di laga pamungkas grup.
Pada saat itu Indonesia menang 2-1.
Namun sejatinya ada seorang pelempar jauh kedalam yang keahliannya mirip Pratama Arhan.
Dia adalah Alfeanda Dewangga.
Menarik disimak, apakah pemain PSIS Semarang itu akan ditugaskan menjadi pelempar jarak jauh menggantikan seperti apa yang biasa dilakukan Pratama Arhan?
Kali ini pasukan Indra Sjafri akan mencoba menggulingkan keperkasaan Thailand yang notabene tim yang paling sering membawa pulang medali emas SEA Games ini yaitu 16 kali.
Kita sudah sudah haus. Selama 32 tahun.
Terakhir kali Indonesia mendapatkan emas adalah pada edisi 1991.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H