Layaknya sebuah pertandingan olahraga, dalam keuangan pun kita harus mengevaluasi apa yang sudah terjadi agar bisa lebih baik ke depannya.
Dalam suatu turnamen sepakbola misalnya, setelah melakoni laga pertama, maka tim pelatih akan mengevaluasi apa-apa yang kurang dan apa kelebihan untuk kebaikan ke laga selanjutnya.
Begitu pun dengan finansial Anda.
Tak pelak momen yang paling berkutat dengan keuangan kita adalah momen Ramadhan dan Lebaran, dimana cuti panjangnya sudah kita lewati bersama.
Di sana banyak pengeluaran yang seharusnya bisa dihemat sehingga tidak terlalu boros.
Coba Anda ingat lagi, pos pengeluaran apa saja yang paling menyedot finansial Anda yang seharusnya itu bisa dihemat.
Apakah untuk membeli makanan, pakaian, atau ongkos mudik yang kebanyakan?
Dengan mengingat kembali kesalahan yang Anda buat itu maka itu akan menimbulkan kesadaran bahwa kita mulai sekarang harus membalasnya dengan lebih menghemat pos-pos yang kurang perlu.
Selanjutnya, Ria M. Warganda, Direktur PT Insight Investments Management, mengatakan kalau untuk keperluan Ramadhan dan Lebaran yang lalu Anda berutang, sebaiknya lunasi dulu utang itu dengan segera.
"Jangan untuk itu dengan mengutang lagi. Carilah penghasilan tambahan atau pos-pos pendapatan baru," kata Ria.
Selanjutnya Ria mengatakan dalam kondisi keuangan yang paling tidak stabil pun, namun menyisihkan sedikit dana untuk ditabung sangat diperlukan.
Investasikan dana yang disisihkan kedalam bentuk investasi. Selain tabungan, bisa juga deposito atau Reksadana.
"Reksadana tidak menguras isi dompet," kata Ria.
Jika pada Ramadhan dan Lebaran yang baru saja kita lalui ada beberapa pos pengeluaran yang tidak terkontrol, maka itu harus dievaluasi dengan perencanaan untuk Lebaran tahun yang mendatang.
"Setahun sebelumnya juga tak masalah," katanya.
Senada dengan Ria, prinsip saya juga demikian.
Evaluasi pos-pos pengeluaran apa saja pada Ramadhan dan Lebaran yang lalu yang sejatinya bisa dihemat sehingga ke depannya tidak lagi terjadi pemborosan.
Sisihkan sedikit atau banyak dana walaupun kondisi keuangan yang sedang tidak stabil.Â
Masukkan kedalam tabungan, deposito, atau bentuk investasi lainnya. Misalnya Reksadana.
Rencanakan perencanaan Lebaran mendatang, setahun sebelumnya juga tak masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H