Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Serasa "Panjang Umur", Ini yang Kurindukan dari Kampung Halaman Saat Lebaran

25 April 2023   11:07 Diperbarui: 25 April 2023   11:13 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesempatan ngobrol bareng saat cuti Lebaran (kumparan.com)

Seperti masyarakat Indonesia lainnya, tak pelak Lebaran menjadi momen yang paling dinanti-nanti kan di antara momen lainnya sepanjang tahun.

Cuti Lebaran banyak aktivitas yang ingin dilakukan oleh masing-masing individu terutama di kampung halaman.

Ya, kampung halaman.

Kota besar seperti Jakarta identik dengan kebisingan, kesibukan, penuh kontradiksi, cuaca panas, dan polusi.

Bisa saja seseorang pulang ke kampung halamannya di hari-hari biasa, tapi mudik di Hari Raya Idul Fitri merupakan "Rahmat" tersendiri dimana kita menjadi lebar kembali.

Apalagi kampung halaman adalah suasana sunyi, hawa udara yang sejuk dan dingin, penduduknya yang ramah dan saling sapa dalam keakraban.

Itulah salah satu yang kurindukan dari kampung halaman.

Kota Sukabumi di Jawa Barat memang kota yang sejuk bahkan dingin.

Berada tak jauh dari pegunungan, tak pelak hawa pegunungan alami yang asri membelai.

Bahkan mereka yang terbiasa berada di cuaca panas dan polusi Jakarta, maka awal-awalnya mereka mengunjungi Sukabumi tak akan kuat bertahan dengan hawa dinginnya.

Sangat terasa sekali mandi di kota dingin itu terasa sangat segar sangat berbeda dengan mandi di Jakarta.

Itulah salah satu yang kurindukan dari kampung halaman.

Banyak kuliner yang khas yang ingin kucicipi di kampung halaman dengan harga yang terjangkau namun menggugah selera.

Kendati tidak semua famili pada saat Lebaran itu pulang ke kampung halaman, namun dengan mereka aku bisa berbincang, ngobrol tentang segala sesuatu topik hangat yang selama ini menjadi pemberitaan media.

Menceritakan juga soal pengalaman masing-masing selama ini tidak bertemu.

Pada Lebaran tahun ini, kakak dan isterinya mengunjungi rumah di Sukabumi dari kota kembang Bandung, mereka naik sepeda motor berboncengan.

Hanya dua mereka sejauh ini yang ke Sukabumi. Yang lainnya, baik yang di Jakarta, Bandung, dan Australia, tidak datang kali ini.

Ya, dengan kakak dan isterinya, saya ngobrol dengan mereka tentang pengalaman masing-masing selama tidak bertemu, tentang sepakbola, tentang calon presiden 2024, dan sebagainya.

Selama ini memang saya dan mereka jarang bertemu walaupun lewat WhatsApp atau telepon.

Ngobrol layaknya tentang mereka umat Muslim yang kumpul bareng keluarga besar saat Idul Fitri. Menceritakan dengan sukacita tentang segala sesuatunya.

Adapun kuliner yang khas dan tidak bisa ditemui di luar Sukabumi yang dirindukan untuk dicicipi di antaranya adalah,

Nasi kuning

Roti Priangan

Bubur Odeon

Buah-buahan seperti pisang

Mie Baso

Dan belanja lainnya yang bukan kuliner.

Sangat terasa berbeda dengan suasana kerja di Jakarta yang terikat aturan dan terburu-buru, di kampung halaman saya temui apa yang dirindukan adalah,

Suasana santai dan dingin

Tidak dikejar-kejar waktu

Bertemu dengan suasana dulu

Ngobrol santai dan ceria dengan sanak saudara

Perusahaan tempat bekerja di Jakarta memang baru aktif lagi pada 2 Mei 2023.

Tidak seperti kantor pemerintah yang masuk pada 25-26 Mei 2023.

Itu karena perusahaan baru diliburkan pada Jum'at (22/4/2023) atau pas hari pertama Lebaran.

Tidak seperti kantor pemerintah yang mulai cuti pada Rabu (19/4/2023).

Malas untuk balik lagi ke Jakarta kalau begitu, namun itu sama dialami oleh mereka yang mudik lainnya.

Kita semua hanya bisa berkata, semoga kita dipertemukan lagi dengan Lebaran berikutnya. Amin.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Minal Aidzin Wal Aidzin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun