Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berapa Kali Nabi Muhammad SAW Berpuasa Ramadhan dalam Hidupnya?

25 Maret 2023   11:07 Diperbarui: 25 Maret 2023   11:08 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa di bulan Ramadhan bermakna tidak makan dan tidak minum selama waktu Imsak hingga Maghrib.

Hal tersebut bermakna menahan diri, jika demikian puasa juga menahan diri dari segala sesuatu keinginan yang buruk untuk dilakukan.

Puasa dalam bahasa Arabnya adalah shaum atau shiyam yang bermakna berpantang atau menahan diri.

Dalam Surah Maryam ada disebutkan bahwa Siti Maryam yang adalah ibu Nabi Isa AS bernazar kepada Allah SWT bahwa beliau akan berpuasa (tidak berbicara) kepada siapa pun.

"Aku bernazar kepada Tuhan akan berpuasa pada hari ini, tidak berbicara kepada siapa pun".

Dalam artian menahan diri dengan tidak makan dan tidak minum, muncul pertanyaan berapa kalikah Baginda Nabi berpuasa selama hidupnya?

Bermakna dalam sejarahnya, umat Islam mulai melakukan puasa pada tahun 623 Masehi, atau pada bulan Syaban di tahun ke-2 Hijriah.

Seperti diketahui, kalender Islam ini dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, itulah yang tahun pertama Hijriah.

Sampai kepada tahun ini, atau 2023 Masehi adalah tahun ke-1444 Hijiriah.

Demikianlah Nabi Muhammad SAW menjadi generasi pertama bersama umat Muslim lainnya yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Seperti yang diucapkan oleh Muhammad sendiri agar umatnya diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan rukun keempat dari 5 Rukun Islam.

Seperti apa yang dikatakan oleh HR Bukhari bahwa Islam itu dibangun dari lima perkara, yang terakhir adalah naik haji.

Dalam buku karya Ahmad Syarifudin yang berjudul "Puasa Menuju Sehat Fisik-Psikis" disebutkan jika Nabi Muhammad SAW melakukan puasa sebanyak 9 kali selama hidupnya. 

Satu kali selama 30 hari, dan 8 kali selama 29 hari.

Apakah kewajiban berpuasa yang diperintahkan kepada umat Islam itu dirasa memberatkan?

Dalam buku "Puasa Ibadah Kaya Makna", Budi Handrianto menyebutkan puasa itu tidak susah juga tidak mudah.

Hal tersebut lantaran puasa juga memberikan keringanan kepada sejumlah orang tertentu yang boleh membatalkan puasanya dalam kondisi-kondisi tertentu.

Seperti wanita sedang haid atau menyusui, sedang melakukan perjalanan jauh, dalam kondisi sakit, atau orang tua yang mengalami kesulitan.

Belum banyak yang tahu jika Ramadhan ini merupakan salah satu nama bulan dari kalender Hijriyah.

Total bulan dalam kalender Masehi dan kalender Hijriyah sama yaitu 12.

Perbedaannya, kalau kalender Hijriyah berdasarkan perputaran bulan, sedangkan kalender Masehi berdasarkan peredaran bumi terhadap matahari.

Sesudah bulan Ramadhan lalu bulan Syawal. Apakah dengan demikian Ramadhan ini bulan terakhir dari kalender Hijriyah, dan Syawal merupakan bulan pertama?

Tidak demikian adanya.

Tanggal 1 dan 2 Syawal yang merupakan Hari Raya Idul Fitri bukanlah bulan pertama dari kalender Hijriyah.

Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dari kalender Hijriyah.

Bulan kesembilan ini ditandai dengan saat-saat matahari paling menyengat di antara bulan lainnya.

Sesuai dengan asal kata dari Ramadhan ini yaitu ramadh dalam bahasa Arab yang artinya membakar atau menyengat.

Sedangkan Syawal berasal dari kata syala yang artinya meninggi atau naik.

Derajat kaum Muslim meninggi karena telah melalui ujian yang berat.

Sebelum Ramadhan adalah bulan Sya'ban.

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1444 H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun