Kematian pebulutangkis muda Syabda Perkasa Belawa (21) sangat mengejutkan.
Kombes Pol. Iqbal Al Qudussy, Kabid Humas Polda Jawa Tengah mengungkapkan kecelakaan terjadi karena sopir yang membawa Syabda dan keluarganya itu mengantuk.
"Diduga sopir mengantuk sehingga menabrak truk yang melaju searah di depannya," ujar Iqbal, Senin (20/3/2023).
Pihak kepolisian, pengamat lalulintas, atau siapapun tak memandang siapa yang mengendarai atau yang ada di dalam kendaraan, namun kondisi microsleep, diduga dialami oleh sopir yang membawa Syabda dan keluarganya itu menjadi penyebab terjadinya kecelakaanÂ
Rumusan microsleep ini adalah kondisi dimana seseorang hilang kesadaran dikarenakan dia mengantuk dan kemudian tertidur.
Seperti yang tentunya pernah kita alami, kalau ngantuk, maka secara tak sadar kita akan tertidur seberapa waktu.
Seperti itulah microsleep yang dialami oleh sopir yang membawa pahlawan bulutangkis Indonesia itu.
Lebih pasnya, microsleep adalah kondisi tidak sadarkan diri atau tertidur dalam waktu sepersekian hingga 10 detik saja.
Kondisi seperti itu menjadi mayoritas penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas di jalan.
Sama seperti yang pernah kita alami microsleep disebabkan oleh, di antaranya:
Kualitas tidur yang buruk semalam
Efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi
Malam hari
Pengaruh penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau obesitas
Poin-poin tadi bisa dijelaskan sebagai berikut.Â
Seperti yang kita sering alami kurang atau kualitas tidur yang buruk semalam membuat kita mengantuk.
"Awas efek samping dari obat ini: mengantuk".
Tulisan itu sering kita lihat disertakan di kemasan obat.
Jika kita biasa tidur jam 9.30 malam dan bangun jam 6 pagi keesokan harinya, maka otomatis di waktu-waktu seperti itu maka mata akan mulai mengantuk.
Itu apa yang di dunia kedokteran dikenal dengan ritme sirkadian atau Circadian Rhythm.
Itu sebabnya mayoritas kecelakaan terjadi pada malam atau dinihari, seperti yang dialami oleh sopir yang membawa Syabda. Mengalami kecelakaan dinihari, Senin (20/3/2023) di jalan tol Pemalang.
Syabda dan keluarganya (ibu, ayah, dan kakaknya) dalam perjalanan ke Sragen untuk menghadiri pemakaman neneknya yang wafat.
Memang sudah sifatnya penyakit-penyakit tertentu seperti yang disebutkan di atas, bisa membuat seseorang mengalami microsleep.
Untuk mengantisipasi terjadinya microsleep saat berkendara, maka perhatikan beberapa saran berikut ini,
Ngobrol dengan seseorang lainnya di dalam mobil
Cepat-cepat berhenti, menepi dan beristirahat sejenak kalau mengantuk
Mendengarkan musik supaya tetap terjaga
Sebelum nyopir, pastikan Anda sudah beristirahat atau tidur yang cukup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H