Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket

Apriyani Rahayu Tak Kuasa Menahan Air Mata Usai Kalah di All England 2023, Tak Mudah Menjadi Juara...

18 Maret 2023   12:40 Diperbarui: 18 Maret 2023   12:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di All England 2023 (cnnindonesia.com)

"Saya dan Fadia sudah saling menguatkan. Menyiapkan semuanya sebaik mungkin. Kami akan lebih kuat lagi," kata Apriyani Rahayu sembari tak kuasa menahan air matanya.

Apriyani Rahayu mengatakan hal tersebut usai kalah tiga gim 11-21, 21-14, dan 14-21 dari ganda Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee di perempatfinal All England 2023 yang digelar di Birmingham Arena, Jum'at (17/3/2023).

Patut dimengerti mengapa emosi sangat terkuras bagi pebulutangkis yang kalah di ajang klasik ini.

Selain menyediakan hadiah yang besar, tambahan poin yang besar juga bakal diterima seorang pemain karena ajang ini sangat bergengsi, dan berkategori Super BWF 1000.

Dalam laga memang terlihat Baek/Lee permainannya sangat solid.

Nyaris smes-smes yang dilancarkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak ada yang tidak bisa dikembalikan.

Begitu pun dengan pengembalian bola.

Oleh karenanya tak heran dalam laga terjadi beberapa kali reli-reli panjang yang sangat menarik perhatian.

Bahkan ada yang dalam hitungan lebih dari 120 pukulan yang menghasilkan satu poin baik untuk Baek/Lee maupun Apriyani/Siti. 

Jika Apriyani/Fadia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk turun di turnamen berhadiah total 1.250.000 USD itu, namun Baek/Lee nampaknya juga sama.

Bahkan PBSI sudah memutuskan tidak mengirimkan wakil di German Open 3023 dengan maksud untuk lebih fokus di English Open 2023 itu.

Layak dimengerti mengapa Apriyani Rahayu, pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020, dan juga Siti Fadia menangis usai kalah.

"Sangat emosional karena apa yang sudah kami siapkan dengan sebaik-baiknya ternyata tak semudah itu untuk juara,"  lanjutnya.

Apriyani juga mengatakan sekarang Baek Ha-na sudah bisa mengontrol permainan. Dulu waktu berpasangan dengan Shin Seung-chan permainannya kencang terus.

"Pelatih bilang ayo coba terus, mau kram sekalipun. Yang penting tidak boleh menyerah. Belum diberi kemenangan, harus latihan lebih keras lagi," kata Siti Fadia.

Indonesia sendiri mengirimkan 3 wakilnya ke semifinal yang akan digelar pada Sabtu (18/3/2023).

Kesemuanya dari sektor ganda.

Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati akan menghadapi Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dari Cina.

Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhadapan dengan He Ji Ting/Zhou Ha Dong dari Cina.

Dan ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan berhadapan dengan Liang Wei Kang/Wang Chang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun