OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mencatat NIM perbankan Nusantara mencapai 4,89 persen pada Januari 2023.
Mirza Adityaswara, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan sebenarnya bank-bank di Indonesia yang dimaksud bisa lebih tinggi lagi mencapai NIM nya.
Salah satunya dengan cara menekan biaya operational cost nya.
Operational cost yang dimaksud di antaranya biaya pemeliharaan cabang-cabang Bank di Indonesia mulai dari Sabang hingga ke Merauke, memang masih cukup tinggi.
Selain itu NPL (Non Performing Loan) juga menjadi penyebab operational cost Bank cukup tinggi.
NPL ini adalah cadangan untuk kredit bermasalah.
"Jadi jika kredit macet itu 2,3-3,1 persen. Itu bisa ditekan hanya sebesar 1 persen saja," kata Mirza.
Untuk menekan operational cost itu maka Bank wajib menggunakan bantuan teknologi dan digitalisasi sehingga berhasil menekan termasuk biaya SDM.
Sedangkan untuk menekan NPL, maka Bank harus melihat lembaga biro kredit.
Lembaga biro kredit ini memberikan informasi tentang calon debitur.
Di situ bisa dilihat profil dari calon debitur tersebut, maka dengan demikian Bank akan hati-hati dalam menyalurkan dana yang akan dipinjamkan tersebut.