Siapa yang tak kenal dengan Hendrik Brocks?
Di jamannya Hendrik Brocks sangat legendaris di dunia olahraga Balap Sepeda.
Prestasinya yang sangat fenomenal, pria Indo-Jerman kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 27 Maret 1942 itu adalah mengharumkan nama bangsa dengan mempersembahkan 3 medali emas dari Balap Sepeda di Asian Games 1962 Jakarta.
Ketiga medali emas yang dikantonginya itu berasal dari nomor Team Time Trial, Team Road Race, dan Open Road Race.
Hendrik Brocks yang kemudian berganti nama Hendra Gunawan itu juga sempat mengikuti tiga Olimpiade: Meksiko, Roma, dan Tokyo.
Namun sosok itu kini telah tiada, Hendrik Brocks telah menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Rabu (8/3/2023) di Sukabumi, dalam usia 80 tahun.
Sejumlah karangan bunga seperti di antaranya dari ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) terpampang di Rumah Duka di Jalan Bhayangkara, Gang Rawasalak, Gunungpuyuh, Kotamadya Sukabumi.
Banyak pula bendera kuning berkibar di antaranya, menandakan ada kabar dukacita.
"Papah orangnya baik. Semoga diterima iman Islamnya," kata Dedi Hendrayana Gunawan (52) anak satu-satunya Hendrik Brocks.
Sambil berlinang air mata Dedi menceritakan jika ayahnya itu orang baik dan menginspirasi masyarakat.
Air mata Dedi semakin sembap mengingat pesan ayahnya semasa hidup agar dirinya baik-baik saja dan jangan lupakan sholat.
Dedi juga menceritakan kondisi atlet yang dijuluki Macan Asia itu pada masa tuanya.
Betapa mata Hendrik mengalami glukoma. Oleh karenanya beliau tidak bisa melihat.
"Sudah lama ga ngeliat. Sudah sepuh (tua) juga," katanya.
Seperti apa yang dikatakan oleh Deden Solehudin, anggota DPRD dari Fraksi Demokrat yang turut berdukacita atas kepergian sang Macan Asia.
"Almarhum salah satu sosok di Rawasalak. Mungkin dunia olahraga tidak ada yang tidak kenal dengan beliau. Beliau menjadi panutan disini, dengan demikian meninggalnya beliau merupakan suatu kehilangan besar," kata Soleh.
Soleh menambahkan sebelumnya Hendrik sama-sama sakit dengan isterinya, namun isterinya itu lebih dulu menghadap Sang Khalik.
Bukan hanya dikenal di dunia olahraga, saya pun mengenal Hendrik Brocks di dunia nyata maupun dari tulisan-tulisan di media massa.
Karena sama-sama orang Sukabumi, saya sering melihat aktivitas Hendrik Brocks, baik saat beliau naik sepeda.
Maupun ketika beliau makan mie favoritnya di kampung halaman saya, maupun saat beliau ngobrol-ngobrol dengan temannya semasa hidup.
Di saat itu beliau juga tersenyum kepada saya.
Selamat jalan Om Hendrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H