Secara ekonomi, orang kaya jelas lebih beruntung daripada orang miskin.
Mereka bisa berbahagia karena dapat memenuhi berbagai keperluan.
Namun, orang kaya kalah dalam soal gengsi.
Mana ada orang kaya yang mau membeli pakaian atau sepatu bekas. Bekas disini bukan berarti barang yang berkualitas buruk.
Masih bagus dan layak namun sangat hemat dalam pengeluaran uang.
Banyak pakaian atau sepatu bekas berkualitas yang dijual dengan harga yang murah meriah ketimbang pakaian atau sepatu baru.
Hal tersebut diungkapkan oleh Firman Bakri, Direktur Eksekutif Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia) yang angkat bicara soal Indonesia kecolongan oleh sejumlah sepatu bekas impor yang banyak dijajakan di tempat loak.
"Sepatu-sepatu bekas impor itu dapat kita temukan di pasar dan dimana-mana. Padahal anggota kita kesulitan untuk impor," kata Firman Bakri, Selasa (7/3/2023).
Firman menjelaskan seorang pengusaha (anggota Aprisindo) yang akan impor sepatu mengalami birokrasi yang panjang dan seolah dipersulit.
Yang pertama, si pengusaha harus menetapkan kuota sepatu yang ingin diimpor. Namun menurut Firman, paling-paling yang disetujui hanya sepuluh persennya.