Sebagian orang menyangka jika komponis legendaris Ismail Marzuki merupakan "orang Jakarta".
Memang pria kelahiran Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914 itu dikenal lekat dengan segala sesuatu yang berbau Betawi.
Namanya sebenarnya adalah Ismail. Oleh karena ayahnya bernama Marzuki maka nama lengkap Ismail adalah Ismail bin Marzuki. Atau Ismail Marzuki saja.
Atas segala jasa-jasanya di bidang seni yang menghasilkan banyak lagu-lagu yang keberadaannya abadi hingga kekinian dan mengharumkan tanah kelahirannya Jakarta.
Maka namanya dipatri menjadi sebuah pusat seni di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Taman Ismail Marzuki.
Beberapa lagu ciptaannya tak pelak menjadi legenda dan masih eksis dikenang, disukai, dan dinyanyikan hingga saat ini.
Indonesia Pusaka
Juwita Malam
Hari Lebaran
Sepasang Mata Bola
Sabda Alam
Namun lantas, lagu-lagu ciptaannya itu menyasar pula ke lagu-lagu yang mengisahkan tentang kota kembang Bandung.
Seperti Halo-halo Bandung
Bandung Selatan di Waktu Malam
Panon hideung
Ternyata ada pemicunya mengapa Ismail Marzuki juga menciptakan lagu yang bernuansa Bandung.
Itu karena isterinya, Eulis Zuraidah, adalah orang Bandung.
Eulis Zuraidah merupakan primadona dari klub musik yang ada di kota kembang dimana Ismail Marzuki bergabung di dalamnya.
Dari hasil pernikahannya, pasangan itu dikaruniai seorang anak bernama Rachmi.
Lagu Halo-halo Bandung yang ngetren sampai sekarang itu juga lahir dari cinta dan kerinduannya kepada Eulis Zuraidah selama di Bandung.
Ingat syair dari lagu itu?
Halo-halo Bandung
Ibukota Periangan
Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau ....
Pada waktu itu Ismail Marzuki dan Eulis Zuraidah menyinggahi kota Bandung.
Tak lama kemudian Inggris mengultimatum supaya tentara Indonesia segera hengkang dari kota kembang itu.
Kemudian, para pejuang itu membakar dengan sengaja gedung-gedung dan rumah-rumah di seluruh pelosok Bandung.
Sebelum pada akhirnya mereka meninggalkan Bandung pada 24 Maret 1946.
Peristiwa itu yang kita kenal sebagai Bandung Lautan Api.
Kendati Ismail dan isterinya sudah kembali ke Jakarta, akan tetapi kenangan selama tinggal di Bandung sangat membekas di hati sanubari.
Sehingga terciptalah lagu Halo-halo Bandung itu.
Selain itu ada juga lagu Saputangan dari Bandung Selatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI