Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Film

Nani Wijaya Hanya Bisa "Ngeliat" Anaknya Saja karena Demensia, Kenali Faktor Risikonya

7 Maret 2023   11:07 Diperbarui: 7 Maret 2023   11:18 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artis senior Nani Widjaja (detikhot.com)

Polusi udara dari asap kendaraan bermotor, pembakaran, atau pabrik menimbulkan paparan logam berat atau kimia beracun terkait dengan risiko demensia.

Dinukil dari Mayo Clinic, aterosklerosis, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi mempunyai risiko demensia yang lebih tinggi.

Apalagi yang kecanduan minuman beralkohol, maka itu dapat menyebabkan perubahan pada otak.

Penelitian menemukan mereka yang jarang olahraga dan bergaya hidup tidak sehat menimbulkan demensia lebih tinggi ketimbang mereka yang rajin berolahraga dan melakukan diet.

Seorang paruh baya yang mengalami Down Syndrome berisiko di masa selanjutnya menimbulkan penyakit alzheimer. Alzheimer ini merupakan penyebab demensia yang umum.

Kepopuleran Nani Wijaya salah satunya dikarenakan dia merupakan salah satu dari "geng" Tiga Dara, bersama dua lainnya yaitu Rina Hassim dan Connie Sutedja.

Debutnya sebagai pemain film dimulainya tahun 1958 dalam Linda.

Saat duduk di bangku SMP, Nani Wijaya diterima main sebagai peran pembantu di film Darah Tinggi (1960).

Setahun kemudian Nani Wijaya mulai melakoni peran utamanya dalam film Di Balik Dinding Sekolah.

Beberapa penghargaan pernah diraih Nani Wijaya di antaranya adalah Indonesian Drama Series Awards (2022), Indonesian Movie Actors Awards (2021).

Cepat sembuh ibu Nani Wijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun