"Ada dua opsi tentang format kompetisi Liga 1, namun pada akhirnya opsi kedua akhirnya yang disepakati oleh perwakilan BRI Liga 1," kata Teddy Tjahjono.
Teddy Tjahjono yang dimaksud, bos Persib Bandung, menceritakan tentang dua opsi tersebut.
Opsi pertama kompetisi dibagi kedalam tiga wilayah, dan opsi kedua ada empat tim yang grand final.
"Ke 18 perwakilan Liga 1 BRI akhirnya sepakat memilih opsi kedua," kata Direktur PT PBB (Persib Bandung Bermartabat) itu.
Lebih lanjut Teddy mengatakan opsi kedua itu dinilainya lebih seru, menarik, dan kompetitif.
Nantinya empat tim yang berada di empat besar akan saling play off untuk memperebutkan juara.
Selain poin itu, poin lainnya yang dilahirkan dari Sarasehan yang digelar di Surabaya, Sabtu (4/3/2023) adalah soal kuota pemain asing, pemain naturalisasi, dan lainnya.
Jika sebelumnya, sejak 2017, kuota pemain asing 4+1 (4 bebas dan 1 Asia) maka rezim Erick Thohir merubahnya menjadi 5+1.
5 ini adalah pemain asing bebas dan 1 ASEAN.
Klub juga hanya boleh mendaftarkan 1 pemain naturalisasi.
"Usulan dari PSSI itu 4+1. Tapi ada usulan dari teman-teman 5+1, ini hasil kesepakatan semua 18 klub BRI," kata bos Persib.
Hal tersebut disesuaikan juga dengan regulasi kejuaraan antar klub benua kuning yaitu Liga Champions Asia yang mempersilakan menurunkan 5 pemain asing dan satu dari Asia.
Namun demikian, hanya 5 pemain asing maksimal yang boleh dimasukkan dalam DSP (Daftar Susunan Pemain) dalam Liga 1 Indonesia.
Itu artinya satu pemain impor lainnya harus absen.
Angin segar lainnya dari Sarasehan itu juga terkait Liga 2.
Jika sebelumnya tidak boleh ada kuota pemain asing. Maka dalam rezim Erick Thohir klub Liga 2 untuk musim depan dibolehkan mempunyai 2 pemain asing (1 bebas dan 1 dari Asia Tenggara).
Sama seperti Liga 1, Liga 2 hanya boleh mendaftarkan 1 pemain naturalisasi.
Hal tersebut untuk memberikan kesempatan pemain lokal merasakan pengalaman menit bermain.
Liga 1 2023/2024 ini akan dimulai pada Juli 2023-April 2024, dan Liga 2 November 2023-Juli 2024.
Uniknya, sebelum itu akan digelar pra-musim Liga 2 pada Juli-September 2023.
Keduanya sama-sama memperebutkan Piala Presiden.
Seusai kesepakatan, Liga 2 2022/2023 yang dihentikan sejak Tragedi Kanjuruhan tidak dilanjutkan lantaran waktunya sangat mepet.
Selain karena Liga 1 belum selesai, sebentar lagi juga ada Ramadhan dan IdulFitri, dan Piala Dunia U-20.
Dengan demikian sistem degradasi Liga 1 2022/2023 juga ditiadakan.
Motivasi main ke-18 tim Liga 1 BRI 2022/2023 saat ini hanyalah memperbaiki peringkat mereka.
Kompetisi itu juga berubah nama.
Liga 1 menjadi Liga Indonesia, Liga 2 menjadi Liga Nusantara.
"Soal format ini sudah kami pikirkan dan mencapai kesepakatan dengan rekan-rekan kami dari tim-tim Liga 1 dan Liga 2," kata Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria.
Setuju dengan mantan Sekjen PSSI itu, dengan format baru itu membuat angin segar dimana kompetisi Indonesia butuh recovery setelah Tragedi Kanjuruhan.
Wanita cantik berusia 37 tahun itu juga menyadari tim-tim Liga 1 dan Liga 2 mengalami kerugian imbas tragedi yang menelan korban lebih dari 310 orang tersebut.
Butuh recovery. Atau angin segar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H