Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rekening Gendut Rafael Disorot, Seruan KH Said Aqil: Warga NU Jangan Bayar Pajak Kalau Masih Diselewengkan

1 Maret 2023   09:05 Diperbarui: 1 Maret 2023   09:16 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mario Dandy dan Jeep Rubicon (detikNews.com)

Saya menilai kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio kepada David sebagai suatu realisme atau kenyataan yang benar-benar terjadi.

Selama ini saya sering melihat sinetron di televisi tentang kehidupan orang kaya.

Lepas dari apakah kekayaannya itu karena si orang itu pengusaha, atau pejabat tinggi.

Mereka memiliki kekayaaan, mulai rumah, mobil, villa mewah dan sebagainya. Juga kehidupan mereka yang glamor.

Juga adanya kejadian perseteruan antara seorang muda dengan temannya.

Karena orangtuanya kaya, tak mungkin mereka saling baku hantam antar sesamanya karena masalah uang.

Dimana uang bagi mereka sudah bosan dan melimpah.

Yang paling nyata dalam pertengkaran itu adalah karena masalah cewe atau kecemburuan dari seorang pemuda kepada kekasihnya.

Sudah banyak dalam kisah nyata pun kecemburuan itu bisa berakibat fatal di belakangnya.

Salah satunya dalam kasus yang menjadi heboh sekarang ini.

Dimana Mario (20) menganiaya David (17) lantaran David berbuat tidak baik kepada wanita berinisial A yang baru berusia 15 tahun.

A adalah mantan kekasih David yang kini kekasih dari Mario.

Tak tahan emosi, Mario menendang dan memukuli David Latumahina berkali-kali.

Seperti di sinetron pula mereka yang terlibat adalah anak-anak orang kaya atau terpandang. Baik Mario yang anak Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo yang kekayaan yang dilaporkan konon mencapai Rp 56,2 milyar.

Maupun David yang juga anak orang kaya, begitu pun kiranya dengan A. Yang belakangan diketahui Agnes Gracia Haryanto.

Bedanya kalau di sinetron jarang ada alur cerita dimana yang menunjukkan orangtuanya masuk penjara karena korupsi.

Namun tidak semua, ada juga sinetron yang demikian, orangtuanya dipenjara lantaran memperkaya diri sendiri dengan cara-cara yang tidak halal.

Dalam kisah nyata kasus Mario dan David tadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai atasan Rafael Alun Trisambodo telah mengeluarkan keputusan memecat Alun dari jabatannya.

Kini banyak kalangan yang mendesak KPK untuk menyelidiki dan mengusut asal-usul kekayaan Rafael.

Seperti apa yang dikatakan oleh Menko Polhukam Machfud MD yang mengatakan kekayaan Alun telah melonjak secara drastis dalam tempo yang singkat.

Dari harta yang dilaporkan lebih dari Rp 56 milyar itu, konon mobil Rubicon yang ditumpangi Mario tidak dilaporkan.

Jeep Rubicon itu yang ditumpangi Mario itu berharga sekitar Rp 1,86 milyar.

Berapa gaji seorang ASN selevel Ditjen?

Itulah persamaan dan perbedaan kisah alur cerita di sinetron dengan alur cerita di kisah nyata Mario, David, Agnes, dan Rafael.

Sementara itu KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum PBNU bakal mengajak warga NU untuk tidak membayar pajak jika uang pajak masih diselewengkan para petinggi pajak.

Ada kejanggalan memang dalam laporan harta kekayaan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Dan ini menjadi peringatan.

"Jika memang digelapkan maka ulama bakal mengajak warga untuk tidak membayar pajak," kata KH Said Aqil Siradj.

KH Said Aqil Siradj mengatakan itu usai menjenguk David Ozora di Mayapada Hospital, Selasa (28/2/2023).

KH Said Aqil Siradj mengungkapkan peringatan serupa pernah terjadi dalam kasus Gayus Tambunan.

Gayus Tambunan seorang PNS di Ditjen Pajak pada waktu dulu itu menilep uang pajak milyaran rupiah.

"Pada waktu itu saya bilang ke Pak SBY jika pajak masih diselewengkan maka warga NU bakal diajak para kiai untuk tidak membayar pajak," kata KH Aqil Siradj tahun 2012.

Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun