Mantan pemain PSIS Semarang Pratama Arhan menyumbangkan satu dari lima gol tanpa balas Tokyo Verdy atas tim Ryutsu Keizai University dalam sebuah laga ujicoba.
Bocah kelahiran Blora, 21 Desember 2001 (21) itu mencetak gol keempat Verdy (julukan Tokyo Verdy) di menit ke 79.
Sedangkan keempat gol lainnya tercipta masing-masing di menit ke 37 lewat Yuji Kitajima, di menit ke 50 dan 60 oleh Mario Engels, dan oleh Kosuke Segawa di menit ke 80 atau semenit setelah gol keempat Tokyo Verdy yang diciptakan oleh Pratama Arhan.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, hingga wasit meniup peluit panjang, skor 5-0 tetap bertahan menjadi milik Tokyo Verdy.
Jika di musim lalu Pratama Arhan hanya bermain 45 menit. Namun sebelum resmi bergulir Liga 2 musim 2023, pemain muda terbaik Piala AFF 2020 dilibatkan dalam sejumlah laga pra-musim.
Liga 2 musim 2023 sendiri akan dimulai pada Sabtu (25/2/2023) dan dijadwalkan tuntas pada tahun ini juga.
Dengan pencetakan golnya pada laga di atas bermakna Pratama Arhan membayar kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dimana setelah habis masa kontrak pertamanya, pihak Tokyo Verdy tetap memperpanjang kontraknya di musim 2023.
Resmi menjadi punggawa The Verdy sejak Maret 2022 lalu, pihak klub mengumumkan di Instagramnya, Kamis (19/1/2023) memperpanjang kontrak pemain yang dikenal jago throw-in itu.
Komitmennya memasuki musim yang baru Arhan ingin merasakan menit bermain yang lebih banyak bersama timnya dan membantu promosi ke J1-League.
Di musim The Verdy bertengger di posisi ke-9 klasemen akhir dengan 61 poin dari 42 penampilan dan 22 peserta.
Dibentuk tahun 1969 dengan nama Yomiuri FC, tim yang dimiliki oleh Tokyo Verdy Holdings itu bermarkas di Stadion Ajinomoto, Tokyo, dengan kapasitas 50.000 penonton.
Dalam sejarahnya, catatan prestasi yang pernah dicapai The Verdy adalah satu titel Liga Champions Asia, enam Piala Super Jepang, lima titel Piala Kaisar, dan tujuh titel Liga Jepang.
Selain Pratama Arhan dari Indonesia, para punggawa Tokyo Verdy lainnya yang bukan orang Jepang adalah Byron Vasquez asal Chile, dan Matheus Vidotto asal Brasil.
