Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

J-League Dimulai, Pratama Arhan Salah Satu dari Hanya 5 Pemain ASEAN, Malaysia Tak Punya Utusan

19 Februari 2023   09:05 Diperbarui: 19 Februari 2023   09:06 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pratama Arhan (bola.net)

Liga Jepang baik J1-League maupun J2-League musim 2023 sudah mulai bergulir lagi sejak Jum'at (17/2/2023).

Di kancah persepakbolaan negeri matahari terbit itu saat ini ada lima pemain asal Asia Tenggara, salah satunya Pratama Arhan yang berseragam Tokyo Verdy di kasta kedua.

Musim lalu masih ada wakil Malaysia di Liga Jepang yaitu Hadi Fayyad yang berkiprah selama tiga musim di Fagiano Okayama, akan tetapi di musim yang baru ini dia memutuskan balik lagi ke Perak FC, klub sebelumnya.

Jadi kini tidak ada lagi "utusan Melayu" di Liga negeri Sakura.

Selain Pratama Arhan yang mantan Persebaya Surabaya, ada Jefferson Tabimas yang berdarah campuran Filipina-Jepang yang main di Liga 2 Mito Hollyhock.

Tiga lainnya adalah Nguyen Cong Phuong asal Vietnam yang berkiprah di Yokohama Marinos. Supachok Sarachat asal Thailand yang membela Consadole Sapporo. Dan Chanathip Songkrasin juga asal Thailand yang main untuk Kawasaki Frontale.

Pratama Arhan adalah bocah kelahiran Blora, Jawa Tengah, 21 Desember 2001 (21) yang dikenal jagoan dalam melakukan lemparan kedalam (throw-in).

Cikal bakal klub Jepang tertarik dengan Arhan adalah ketika Arhan terpilih sebagai pemain muda terbaik Piala AFF 2020.

Dia berkontribusi bagi lolosnya Indonesia ke final Piala AFF 2020 kendati di final kalah dari Thailand dengan skor agregat 2-6.

Gol pertamanya untuk Timnas Indonesia adalah ke gawang Malaysia di fase grup Piala AFF 2020.

Dia juga melesakkan gol ke gawang Singapura di semifinal Piala AFF 2020 dari skor 4-2 kemenangan Garuda.

Keseriusan "Messi Thailand", julukan yang diberikan kepada Chanathip Songkrasin, fokus kepada Kawasaki Frontale, dibuktikan oleh pemain kelahiran Distrik Sam Phran, Thailand, 5 Oktober 1993 (29) itu dengan enggan memperkuat Timnas Thailand di Piala AFF 2022 yang lalu.

Ya, Messi Thailand keukeuh tidak mau memperkuat Timnas Thailand di Piala AFF 2022 dengan alasan fokus ke tim Liga 1 Jepang Kawasaki Frontale.

Supachok Sarachat, pemain kelahiran Sisaket, Thailand, 22 Mei 1998 (24) baru saja berbahagia karena statusnya di Consadole Sapporo permanen mulai musim ini.

Musim lalu dia masih berstatus pinjaman dari Buriram United. Penampilan ciamiknya yang menjadi cikal bakal dia dipermanenkan.

Nguyen Cong Phuong, pemain andalan Timnas Vietnam kelahiran 21 Januari 1995 (28) sempat berkarier di Liga 2 Mito Hollyhock (pinjaman dari Hoang Anh Gia Lai). 

Namun kini dia di Liga 1 Yokohama Marinos.

Ketika di musim lalu, Pratama Arhan hanya mendapatkan 45 menit bermain dan dalam satu laga saja, ada harapan di musim ini dia akan mendapatkan lebih banyak menit bermain.

Lantaran Arhan ikut diturunkan dalam berbagai laga ujicoba di turnamen pra-musim 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun