Apa kabar The Minions?
Sempat merajai ganda putra beberapa waktu yang lalu namun kini pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berada di peringkat ke-23 dunia.
Dalam sejarahnya, Kevin/Marcus merupakan ganda putra yang paling lama berstatus ranking pertama dunia, yaitu lima tahun dari 2017 hingga 2022.
Segudang prestasi sudah dibukukan Kevin (27) dan Marcus (31) di ajang internasional.
Bahkan pasangan yang dijuluki The Minions pernah dinobatkan sebagai pemain bulutangkis terbaik dunia dua tahun berturut-turut yaitu 2017 dan 2018 setelah menyabet 7 gelar super series pada tahun 2017 dan 8 gelar world tour pada 2018.
Termasuk juara All England 2017 dan 2018 tidak kurang dari 36 gelar juara yang sudah dikantongi The Minions.
Namun paska cederanya Marcus prestasi The Minions menurun drastis.
Ya, pada awal tahun 2022 Marcus naik meja operasi untuk pengangkatan tulang tumbuh.
Mau tak mau The Minions harus absen dari banyak turnamen dan tahun 2022 pun harus dilewati mereka dengan 0 gelar.
Satu-satunya hasil terbaik yang dicapai Kevin/Marcus adalah menjadi finalis Denmark Open 2022. Sisanya mereka anjlok dan kurang konsisten.
Dari situlah gelar nomor satu dunia mereka perlahan-lahan mulai menurun sampai kini berada di atas 20 dunia.
Dan dengan demikian, Kevin/Marcus hanya menjadi ganda putra nomor lima Indonesia. Setelah Fajar/Rian, Hendra/Ahsan, Leo/Daniel, Bagas/Fikri, atau Pramudya/Yeremia.
Namun apakah dengan demikian The Minions akan menyerah dengan kondisi seperti itu?
Ternyata kondisi tersebut tidak menyurutkan hasrat Marcus untuk meraih apa yang belum dicapainya selama ini, yaitu medali emas Olimpiade.
"Awal mula beraksi lagi di lapangan saya tidak bisa tampil dalam kondisi seratus persen. Namun kini saya merasakan jauh lebih baik dan mencoba yang terbaik," kata Marcus.
Seterusnya Marcus belum memikirkan dua atau tiga tahun ke depan. Soal rencana pensiun dia belum memikirkannya.
"Untuk saat ini, saya ingin memenangkan Olimpiade," katanya.
Itu yang belum kesampaian, meski Kevin/Marcus bisa tampil di Olimpiade 2020 yang lalu.
Namun upaya mereka dijegal oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik di ajang empat tahunan yang digelar di Tokyo, Jepang itu.
Ya, ini adalah tantangan tersendiri bagi Kevin/Marcus dimana untuk bisa tampil di Olimpiade cuma ada 2 wakil berperingkat terbaik road to Paris 2024 dari masing-masing negara.
Selain maksimal 2 wakil dari setiap nomor dari setiap negara, regulasi lainnya menyebutkan peringkat nomor ganda (putra, putri, campuran) maksimal 8 besar dan nomor tunggal maksimal 16 besar.
Nantinya ada turnamen-turnamen yang diperhitungkan poin Olimpiade nya.
Adapun perhitungan poin Olimpiade Paris 2024 ini akan mulai dikalkulasi pada ajang Piala Sudirman 2023 yang digelar pada 14-21 Mei 2023 di Suzhou, Cina.
Di antara para pebulutangkis Indonesia yang masih aktif sekarang ini ada dua pemain yang pernah mencicipi medali emas Olimpiade, yaitu Hendra Setiawan dan Apriyani Rahayu.
Hendra Setiawan yang berpasangan dengan Markis Kido juara Olimpiade Beijing 2008.
Sedangkan Apriyani Rahayu yang berpasangan dengan Greysia Polii juara Olimpiade Tokyo 2020.
Tentunya mendapatkan medali apalagi medali emas di Olimpiade merupakan destinasi yang paling penting bagi seorang atlet cabang olahraga manapun termasuk bulutangkis. Selain juga mengharumkan nama bangsa di dunia internasional.
Mampukah Kevin/Marcus bersaing dengan Fajar/Rian, Hendra/Ahsan cs?
Menarik untuk disimak bagaimana perjuangan Kevin/Marcus untuk mewujudkan ambisi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H