Sangat disayangkan, hingga pada saat ini setidaknya ada dua pemain asal Indonesia yang minim bahkan tidak mendapatkan menit bermain sama sekali di klub abroad yang dibelanya.
Bergabung dengan klub Liga 1 Yunani Asteras Tripolis sejak Agustus 2022, hingga saat ini Bagus Kahfi belum pernah sekalipun main.
Bocah kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 16 Januari 2002 (21) itu masih terikat kontrak dengan tim yang berjuluk Kuning Biru itu hingga Juni 2023.
Diikuti oleh 14 tim Liga Super Yunani hingga saat ini sudah memasuki pekan ke-11 dimana Asteras Tripolis bertengger di posisi ke-9 dengan 22 poin dari 21 laga.
Sedangkan puncak klasemen sementara diduduki oleh Panathinaikos dengan 48 poin dari 21 pertandingan.
Posisi kedua ditempati oleh AEK Athena dengan 47 poin dari 21 pertandingan.
Alih-alih untuk menimba ilmu dan mencari pengalaman di atmosfer Eropa, justru mantan pemain Jong FC Utrecht itu "nganggur".
Saudara kembar dari Amiruddin Bagas Kaffa itu merupakan top skorer Piala AFF U-16 2018 dan Piala Soeratin U-15 2017.
Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa keduanya mengantarkan Indonesia juara Piala AFF U-16 2018.
Senada dengan Bagus Kahfi, begitupun dengan Pratama Arhan di klub Liga 2 Jepang, Tokyo Verdy.
Bergabung The Verdy sejak Maret 2022 Pratama Arhan baru main satu laga, 45 menit tahun lalu.
Bagus Kahfi dan Pratama Arhan sama-sama kesulitan untuk bersaing dengan para pemain lainnya.
Kendati demikian, pihak Tokyo Verdy masih memperpanjang kontrak mantan pemain PSIS Semarang itu di musim yang baru yang dimulai pada bulan Pebruari ini dan berakhir pada tahun yang sama.
Ya, pihak Tokyo Verdy mengumumkan dalam Instagramnya, Kamis (19/1/2023) bahwa mereka memperpanjang kontrak bocah kelahiran Blora, Jawa Tengah, 21 Desember 2001 (21) itu di musim kompetisi 2023.
Ketika di PSIS Semarang dan Timnas Indonesia Pratama Arhan dikenal dengan keahliannya dalam melakukan lemparan kedalam (throw-in) yang kerap menjadi assist bagi terciptanya gol ke gawang lawan.
Jika demikian, apakah mudik menjadi solusi bagi Kahfi dan Arhan. Bermain di Liga 1 untuk mendapatkan menit bermain yang banyak?
Atau mereka bisa juga pindah ke Liga lain di luar negeri yang levelnya lebih rendah sehingga mendapatkan menit bermain yang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H