Budi Sudarsono (bola.com)
Tak pelak Budi Sudarsono merupakan salah satu dari legenda sepakbola Indonesia yang seangkatan dengan nama-nama seperti Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, Ellie Aiboy, dan lain-lain.
Tak kurang dari 17 tahun lamanya pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979 (43) itu malang melintang di dunia persepakbolaan Indonesia sebagai pesepakbola baik di klub maupun Timnas Indonesia.
Selain sebagai salah satu penyerang yang sangat berbahaya, pemain yang dijuluki "Si Ular Piton" itu banyak sekali klub yang dilakoninya yang tak kurang dari 10 kali Si Ular Piton berpindah klub.
Klub pertama di karier seniornya adalah Persebaya Surabaya (1999-2001).
Setelah itu di ke depannya Si Ular Piton membela klub-klub seperti Persikabo Bogor (klub terakhirnya, 2014-2015), Deltras Sidoarjo, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persik Kediri, dan Persija Jakarta.
Sedangkan klub luar negeri yang pernah dibelanya adalah PDRM FA Malaysia pada musim 2007-2008.
Seperti apa yang dikemukakan oleh yang bersangkutan kepindahannya ke banyak klub itu bukan karena bosan, namun dia membuatnya menjadi suatu tantangan atau pelecut untuk bermain lebih baik lagi.
"Sering pindah-pindah lantaran ingin membuktikan kalau saya tetap bisa bersinar dimana saja," katanya.
Cikal bakal Budi Sudarsono dijuluki "Si Ular Piton" adalah tak lepas dari karakternya yang sering membawa bola  dengan melewati beberapa pemain sebelum menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan.
Si Ular Piton membukukan 16 gol dari 47 kali penampilannya di Timnas Indonesia dan 2 gol di Indonesia U-23 di seluruh ajang.
Si Ular Piton juga mendapatkan sepatu emas di Piala AFF 2008.
Belum lama ini Budi Sudarsono menceritakan resep keberhasilannya di channel YouTube Omah Bal-Balan.
Budi menceritakan.
Dulu, di saat orang-orang tidur siang dirinya justru berlatih dengan berlari untuk menjaga kebugaran fisik.
"Sekitar pukul 11 siang saya berlari. Saya merasa harus punya modal lebih daripada yang lain," katanya.
Menurutnya di sepakbola itu jika teknik dan taktik sudah sama, maka tenaga yang bakal menjadi pembeda.
Budi menambahkan dia membutuhkan tenaga lebih sehingga dirinya menambah porsi latihan sendiri.
Dia juga menceritakan kalau sore ada latihan maka dirinya melakukan persiapan dengan lari terlebih dahulu minimal 10 putaran.
Itulah sebabnya kalau lari Budi menjadi yang nomor satu.
Namun ada hasrat yang belum kesampaian bagi Budi sebagai pemain, yaitu main di kompetisi Australia.
Pada saat latihan Budi sudah menjalin komunikasi dengan Sidney tapi urung dan jadinya bermain di klub Malaysia.
"Tapi cuma setengah musim. Sesudahnya balik lagi ke Indonesia," Budi Sudarsono mengenang.
Perjalanannya di dunia sepakbola, sehabis gantung sepatu, dia menjadi pelatih di Belitong FC (2021- ), Persik Kediri, PS Batam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H