Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tapak Tilas Indonesia Juara Piala Asia U-20 1961, Bunuh Raksasa Benua Kuning di Bangkok

1 Februari 2023   12:08 Diperbarui: 1 Februari 2023   12:17 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia U-20 1961 (inews.id)

Catatan manis masa silam di Piala Asia U-20 harus menjadi motivasi untuk mengulang kembali pencapaian tersebut.

Dalam sejarahnya, sejak turnamen ini digelar pada tahun 1959 Garuda Nusantara (julukan Timnas Indonesia U-19/U-20) sempat menjadi juara yaitu pada tahun 1961 dan dua kali runner-up yaitu pada tahun 1967 dan 1970. Dan sekali peringkat ketiga pada tahun 1962.

Korea Selatan menjadi tim yang paling banyak mengoleksi gelar yaitu 12 kali.

Dibawahnya ada Myanmar 7 kali, Israel 6 kali, Irak 4 kali, Arab Saudi dan Korea Utara 3 kali, Thailand 2 kali, dan masing-masing 1 kali: Indonesia, India, UEA, Suriah, Qatar, Cina, dan Jepang.

Sejak edisi 1988 turnamen ini digelar 2 tahun sekali, dari sebelumnya sejak edisi pertama digelar 1 tahun sekali.

Di edisi sekarang ini Timnas Indonesia U-20 bergabung di Grup A bersama dengan Irak, Suriah, dan tuan rumah Uzbekistan pada ajang kurun 1-18 Maret 2023 itu.

Pada edisi 1961 saat juara itu, Timnas Indonesia ditukangi oleh Toni Pogacnik asal Yugoslavia dan asisten Djamiat Dalhar.

Ipong Silalahi dkk pada saat itu bergabung di Grup A bareng Jepang, Singapura, Vietnam, dan Korea Selatan.

Sedangkan Grup B beranggotakan Malaysia, Thailand, dan Burma (Myanmar sekarang)

Ipong Silalahi dkk pada saat itu keluar sebagai juara grup pada ajang yang digelar 10-20 April 1961 di Bangkok, Thailand, itu, setelah mencatat hasil-hasil sebagai berikut:

Imbang 1-1 versus Singapura

Imbang 2-2 dengan juara bertahan Korea Selatan

Menang 2-1 atas Jepang

Mengalahkan Singapura dengan skor 2-0

Juara grup pada saat itu langsung ke partai puncak dan Indonesia bertemu dengan Burma sebagai juara Grup B.

Setelah laga 2x45 menit di final masih imbang 0-0 yang mana pada saat itu tidak ada regulasi perpanjangan waktu 2x15 menit atau pun babak adu penalti.

Maka Raja Thailand pada saat itu, Bhumibol Adulyadej, memutuskan Indonesia dan Burma sebagai juara bersama.

Seiring dengan "cap" Macan Asia yang diberikan kepada Timnas Indonesia senior pada kurun-kurun waktu itu, ternyata kondisi tersebut berimbas juga kepada tim juniornya.

Sedangkan saat menjadi runner-up tahun 1967 di Thailand, Indonesia kalah 0-3 dari Israel di partai puncak.

Pada tahun 1970 di Filipina, Indonesia kalah 0-3 di final dari Burma.

Dalam sejarahnya juga Indonesia pernah 3 kali menjadi tuan rumah yaitu pada edisi 2018, 1994, dan 1990.

Bermain di rumah sendiri justru Indonesia jeblok prestasi.

Hasil yang lebih baik didapatkan pada edisi 2018, dimana Garuda Nusantara lolos dari fase grup namun terhenti di perempatfinal.

Sedangkan pada edisi 1994 Timnas Indonesia U-20 finis di posisi ketiga babak penyisihan grup dan demikian gagal melaju ke babak knock out.

Pada edisi 1990 Timnas Indonesia U-20 bahkan menjadi juru kunci klasemen fase grup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun