Aditya Putra Dewa (jogja.tribunnews.com)
"Saya pergi untuk kembali".
Kalimat di atas bukanlah syair dari lagu "Pergi Untuk Kembali" yang masih populer dan sering diputar lagi di kekinian.
Masih ingat syair lagu itu?
Selamat tinggal kasih, sampai kita jumpa lagi
Aku pergi tak kan lamaÂ
Hanya sekejap saja ku akan kembali lagi
Asalkan engkau tetap menanti
Begitu seulas syairnya.
Kalimat "saya pergi untuk kembali" seperti yang disebutkan paling atas adalah kata-kata yang diucapkan oleh Aditya Putra Dewa.
Aditya Putra Dewa (32 tahun) yang dimaksud adalah kapten PSIM Yogyakarta di Liga 2.
Pemain kelahiran Makassar, 11 Juni 1990 itu dikabarkan hengkang dari Laskar Mataram dan bergabung dengan tim barunya yang berkiprah di Liga 1 yaitu Barito Putera.
Mudah ditebak, apa alasan mantan pemain Tira-Persikabo ini meninggalkan Laskar Mataram dan bergabung dengan klub Liga 1.
Ya, itu lantaran berdasarkan keputusan yang dihasilkan dari Rapat Komite Exco PSSI di kantor PSSI, kompleks Gelora Bung Karno, Kamis (12/1/2023) Liga 2 dan Liga 3 dihentikan pengoperasiannya.
Tapi apakah semata-mata karena hal tersebut Aditya hijrah ke Barito?
Tidak menjawab secara langsung, Aditya mengatakan bahwa itu sudah menjadi rezekinya main di Barito untuk melanjutkan hidup dirinya dan keluarganya.
"Alhamdulillah saya bisa main di Barito. Semoga saya bisa banyak berkontribusi. Saya harus melanjutkan hidup beserta keluarga saya," kata mantan pemain Martapura FC itu.
Kendati demikian, mantan pemain Madura United itu mengatakan bahwa dia pergi untuk kembali.
Aditya menjelaskan bahwa kontraknya bersama Barito hanya sampai tuntasnya Liga 1.
"Jadi pasti saya balik lagi ke PSIM. Coach Erwan dan Pak Bima sudah mengijinkan saya," tambahnya.
Dia juga menjelaskan bahwa anak istrinya juga tinggal di Yogya. Jaminan dia bakal balik lagi ke PSIM.
Tampil apik sepanjang Liga 2 2022/2023, Aditya sudah mengemas dua gol dari 7 penampilan bersama Laskar Mataram.
Ketika dihubungi, CEO PSIM Yogyakarta Bima Sinung Widagdo mengatakan tidak ada masalah pemainnya memilih hengkang.
"Diambil Liga 1 tidak apa-apa. Kasihan juga pemain tidak ada kompetisi. Mereka kehilangan mata pencahariannya," katanya.
Bima juga menambahkan dengan tetap bermain maka kebugaran fisik si pemain akan tetap terjaga sambil menunggu bergulirnya lagi kompetisi musim depan.
