The Golden Star menjadi satu-satunya tim yang gawangnya masih suci, alias tidak kebobolan satu gol pun dari empat laga yang digelar di fase grup Piala AFF 2022.
Darinya pasukan Park Hang-seo itu menjebol gawang lawan-lawannya 12 gol. 3-0 ke gawang Myanmar, 0-0 dengan Singapura, 3-0 ke gawang Malaysia, dan 6-0 ke gawang Laos.
Dari situ terlihat jika Vietnam mempunyai pertahanan yang sangat rapat dan sulit untuk ditembus lawan-lawannya.
Oleh karenanya, Indonesia berkesempatan untuk menodai kesucian gawang mereka pada laga semifinal. Di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Jum'at (6/1/2023) pukul 16.30 WIB.
Lantas taktik apa yang harus diambil pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk menodai kesucian gawang timnas negaranya Paman Ho itu?
Mengevaluasi dari laga-laga sebelumnya, seperti apa yang dikatakan oleh Shin Indonesia mempunyai kekurangan dalam hal finishing touch atau penyelesaian akhir.
Sejatinya Indonesia mampu melakukan serangan dan tekanan kepada lawan-lawannya namun selalu mentok di penyelesaian akhir.
Itu yang selalu dievaluasi oleh Shin Tae-yong setiap usai melakoni satu demi satu laga. Finishing touch!
Nopendi, mantan bek Timnas Garuda di era 2012-an, angkat bicara untuk penyelesaian masalah itu apa yang harus dilakukan Shin Tae-yong.
Salah satunya dengan mencoba menerapkan kombinasi tiga punggawa ini di lini penyerangan.
Mereka yang dimaksud adalah Dendy Sulistiawan, Witan Sulaeman, dan Saddil Ramdani.
Ketiga punggawa tersebut sudah terbukti sangat membahayakan gawang lawan-lawannya.
Dendy Sulistiawan, penyerang Bhayangkara FC, sampai sekarang ini sudah membukukan 2 gol dari 4 pertandingan.
Sedangkan pemain AS Trencin Witan Sulaeman dan pemain Sabah FC Saddil Ramdani merupakan dua pemain wing yang tercatat sejauh ini paling banyak melakukan shooting masing-masing 9 kali.
"Saddil jadi opsi terbaik. Dia juga bisa membantu pertahanan. Lantas ada Witan dan Dendy," kata Nopendi, Kamis (5/1/2023).
Selain itu, mantan pemain Persepam Madura United itu memprediksi Shin Tae-yong akan menyimpan sejumlah punggawa penting yang bisa menjadi kartu truf.
Mereka yang dimaksud Nopendi adalah Yakob Sayuri dan Egy Maulana Vikri.
Pemain PSM Makassar dan mantan pemain Lechia Gdansk itu bisa menjadi pembeda ketika dimainkan.
"Menurut saya Egy menjadi salah satu pemain yang harus disimpan. Begitu juga Yakob. Karena mereka bisa menjadi kartu AS Timnas Indonesia," katanya.
Dengan alasan, Nopendi memprediksi pasukan Park Hang-seo akan bermain lebih ofensif ketimbang Marc Klok dkk.
Oleh karenanya Pendi mengingatkan para punggawa Garuda untuk mengurangi sekecil apapun kesalahan. Dan peluang sekecil apapun harus dimaksimalkan menjadi gol.
"Kudu bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun menjadi gol. Kalau melihat permainan Vietnam, Marc Klok dkk bakal lebih ditekan. Oleh karenanya skema serangan baliknya harus bagus dan penyelesaian akhir lebih tajam," kata mantan pemain Persiba Bantul itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H