Minarni Sudaryanto, kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 10 Mei 1944 merupakan nomor tunggal putri pertama yang mencapai partai puncak All England 1968 dan menjadi runner-up setelah kalah dari Eva Twedberg dengan skor 6-11 dan 2-11.
Sejumlah gelar lainnya direbut Minarni di sejumlah turnamen di Asia, Eropa, dan Amerika baik di sektor tunggal putri, ganda putri, dan beregu di era 1959-1975 an.
Verawaty Wiharjo yang setelah menikah berubah nama menjadi Verawaty Fajrin itu mengukir sejumlah prestasi di sektor tunggal putri, ganda putri, ganda campuran dan beregu di sejumlah turnamen baik di Kejuaraan Dunia, SEA Games, Asian Games, All England, Uber Cup, dan lain-lain.
Salah satu yang paling menonjol adalah juara dunia tunggal putri Kejuaraan Dunia 1980.
Ivanna Lie, kelahiran Bandung, Jawa Barat, 7 Maret 1960 (62) juga piawai bermain di tunggal putri, ganda putri ganda campuran, dan beregu.
Ivanna Lie menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 1980 setelah kalah di final dari rekan senegaranya seperti yang sudah disebutkan di atas, Verawaty Fajrin.
Ivanna Lie tiga kali membawa tim Uber Indonesia menjadi runner-up yaitu pada tahun 1978, 1991, dan 1986.
Mia Audina, kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1979 (43) sempat dijuluki "Si Anak Ajaib".
Pemain yang kini menjadi warga negara Belanda itu menjadi kunci penentu kejayaan Indonesia merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996.
Dua kali Mia Audina membawa pulang medali perak dari Olimpiade Athena 2004 dan Atlanta 1996.
Itulah keempat tunggal putri legendaris Indonesia lainnya selain Susi Susanti yang perlu milenial ketahui.