Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik Piala Tiger 1998, Mursyid Effendi "Merusak Semangat Sepakbola", Apa yang Sebenarnya Terjadi?

14 Desember 2022   10:06 Diperbarui: 14 Desember 2022   10:14 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia vs Thailand di Piala Tiger 1998 (bola.okezone.com)

"Piala Dunia" Asia Tenggara edisi ke-14 akan digelar pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.

Sejak digelar pertama kalinya pada tahun 1996, Timnas Indonesia meninggalkan noda hitam yang memalukan dunia persepakbolaan yaitu pada edisi tahun 1998 yang pada saat itu masih bernama Piala Tiger.

Di fase Grup A pada waktu itu, Indonesia bergabung dengan Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Setelah matchday kedua, Indonesia dan Thailand pada saat itu sama-sama mencatatkan dua kali kemenangan dan sudah dipastikan menjadi dua tim yang lolos ke semifinal.

Thailand seri 2-2 melawan Myanmar dan menang 3-1 atas Filipina. Sedangkan Indonesia menang dua kali atas Filipina 6-2 dan atas Myanmar 3-0.

Di matchday ketiga yang digelar di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City, 31 Agustus 1998, Hendro Kartiko dkk berhadapan dengan Thailand.

Ini adalah laga penentuan, siapa yang menang maka akan keluar sebagai juara grup, dan yang kalah runner-up.

Laga yang sebelumnya diprediksi akan seru dan panas justru berjalan lambat layaknya gajah yang sedang melangkah.

Indonesia unggul dulu 1-0 sebelum disamakan oleh Thailand yang menjebol gawang Indonesia yang dikawal Kurnia Sandi.

Di menit ke 85 Indonesia unggul 2-1 sebelum disamakan oleh Thailand dua menit kemudian menjadi 2-2.

Namun ada yang aneh di penghujung laga, Mursyid Effendi melakukan gol bunuh diri dengan sengaja ke gawang Indonesia yang dikawal Kurnia Sandi. Skor akhir menjadi 3-2 untuk kemenangan Thailand.

Gol bunuh diri itu justru disambut rekan-rekan Mursyid Effendi dengan selebrasi.

Penonton di televisi kaget karena jelas terlihat pemain Persebaya Surabaya itu melakukan gol ke gawang sendiri.

Hal tersebut dimaksudkan agar Indonesia menjadi runner-up dan dengan demikian terhindar dari Vietnam yang juara Grup B di semifinal.

Vietnam pada saat itu dianggap sebagai tim yang lebih kuat daripada Singapura yang menjadi runner-up.

Alih-alih ingin maju ke final, di semifinal Indonesia justru ditundukkan Singapura dengan skor 1-2 dan Thailand juga kalah 0-3 dari Vietnam.

Singapura akhirnya yang keluar sebagai juara setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 di final.

Indonesia sendiri hanya kebagian juara ketiga setelah mengalahkan Thailand lewat adu penalti dengan skor 5-4 setelah skor hingga extra time 2x15 menit masih imbang 3-3.

Mursyid Effendi yang merusak semangat sepakbola itu akhirnya dijatuhi sanksi berat oleh PSSI dan FIFA dengan melarangnya bermain seumur hidup di laga internasional.

Di YouTube Pinggir Lapangan, pada bulan Januari 2021 yang lalu, Mursyid Effendi mengaku bahwa sampai pada saat ini dia belum pernah menerima surat sanksi dari FIFA.

"Saya akan terus mengingat peristiwa ini sampai akhir hayat," kata mantan pemain Persebaya Surabaya dan Persiku Kudus itu.

Mursyid mengatakan apa yang dilakukannya itu merupakan kesepakatan seluruh tim yang melakukan briefing pada pagi harinya antara pelatih Rusdi Bahalwan, manajer tim Andrie Amin yang menginstruksikan kepada para pemain agar mengalah melawan Thailand.

"Pada mulanya bukan saya yang melakukannya. Ada Aji Santoso dan Kuncoro. Tapi akhirnya saya yang melakukannya atas instruksi dari Aji. Jika tidak percaya, tanyakan sendiri kepada saksi yang masih hidup," kata Mursyid.

Seusai laga, pelatih dan manajer tim berusaha menenangkan Mursyid dengan mengatakan tidak ada masalah.

Menurutnya, semua itu dilakukan untuk Timnas Indonesia.

Setelah mendapatkan sanksi itu, Mursyid kemudian menjadi pelatih tim Jawa Timur di PON.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun