"Insya Allah juara. Saya harap Timnas Indonesia bisa melangkah jauh dan membawa pulang piala ke tanah air," kata Andri Syahputra.
Tak heran jika Andri Syahputra yang dimaksud mengikuti perkembangan Timnas Indonesia karena pemain Liga 1 Qatar (Qatar Stars League), Al Gharafa, itu adalah kelahiran Indonesia, tepatnya di Lhokseumawe, Aceh, 26 Juni 1999 (23).
Andri Syahputra mengatakan dia selalu mendukung Timnas Indonesia di hatinya dan berdoa Indonesia bisa membawa pulang trofi Piala AFF 2022 yang kian mendekat.
Kepada wartawan bola.com, Andri Syahputra menceritakan pengalamannya saat memperkuat Timnas U-19 Qatar menghadapi Timnas Inggris U-18 dalam sebuah laga persahabatan pada tahun 2017.
Para pemain Inggris yang berkenalan dengan Andri Syahputra itu menurut Andri kini sudah banyak yang main di Premier League.
Secara khusus Andri menyebutkan dua nama yaitu Reece James dan Eddie Nketiah yang berseragam Chelsea dan Arsenal.
"Saya menjaganya ketika Inggris melakukan sebuah sepak pojok. Reece James kemudian mencetak gol tapi dianulir wasit karena ada pelanggaran," kata Andri.
Andri juga menjadi skuad Timnas Qatar U-20 saat mengikuti putaran final Piala Dunia U-20 yang digelar di Polandia.
Andri menceritakan pengalamannya ketika bertemu Timothy Weah, skuat andalan Timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022.
Dalam pertemuan keduanya dengan anak dari legendaris dan Presiden Liberia George Weah tersebut, kali ini di timnya Al Gharafa.
Timnas Amerika Selatan yang diperkuat Timothy Weah melakukan ujicoba persiapan mengarungi Piala Dunia Qatar 2022.
Dalam dua pertemuan itu, tim yang diperkuat Andri selalu kalah. Lebih lanjut Andri mengatakan dia juga bertemu dengan nama-nama seperti Weston McKennie dan Christian Pulisic.
Karier Andri dimulainya ketika membela Al Khor pada 2007-2009
Bergabung dengan Al Gharafa sejak 2009 Andri satu tim dengan pemain berdarah Indonesia lainnya, Muhammad Ali Rahman Jamin.
Andri menceritakan mantan rekan setimnya yang main di Piala Dunia seperti Wesley Sneijder (Belanda), Hector Moreno (Meksiko).Â
Tapi yang paling berkesan bagi Andri adalah Yacine Brahimi yang merupakan kapten di Al Gharafa (main untuk Aljazair di Piala Dunia 2014).
"Yacine Brahimi merupakan role model untuk tim baik di dalam maupun luar lapangan," katanya
"Buat saya dia sosok yang terbaik," tentang Yacine Brahimi yang Muslim.
Senada dengan Andri, Ali Rahman juga menganut Yacine Brahimi sebagai sosok pemain asing yang spesial.
Masih ada kemungkinan Andri Syahputra membanggakan diri dengan menjadi pemain Timnas Indonesia.
Secara khusus di Piala AFF 2022 ini Andri menyebutkan dua nama punggawa Timnas Indonesia yang membuatnya terpikat, yaitu Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman.
"Dengan Egy saya suka berkomunikasi. Saya sangat menyukai gaya permainan Witan Sulaeman. Mereka pemain luar biasa," kata Andri yang jebolan Aspire, akademi sepakbola terbaik di Tanah Jazirah.
Ditanya tentang kelanjutan kariernya dimana kontraknya dengan Al Gharafa habis pada musim 2022/2023 ini, dia mengatakan ingin berkarier di Eropa.
Andri mengatakan saat ini dia fokus dulu di Al Gharafa. Selanjutnya dia punya keinginan main di kompetisi top 5 (Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, dan Italia).
Pemain yang mengidolakan Bambang Pamungkas itu menjawab pertanyaan apakah ada keinginan untuk bermain di Indonesia.
"Jika Allah mengijinkan, kenapa tidak? Namun mentas di Eropa masih menjadi mimpi besar," jawabnya.
Insya Allah Indonesia juara, kata Andri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H