Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tangis Neymar dan Brasil, Percuma Bisa "Move On" Empat Tahun Lagi...

11 Desember 2022   09:05 Diperbarui: 11 Desember 2022   09:08 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brasil lemas (bola.com)

Joged Brasil berubah menjadi tangisan.

Terlepas dari ada yang suka dengan cara Tim Samba merayakan setiap gol atau kemenangannya di Piala Dunia 2022 atau banyak juga yang membenci cara Neymar dkk berselebrasi dengan berjoged, namun sukacita tersebut akhirnya terhenti.

Salah satunya dari mantan punggawa Manchester United, Roy Keane, yang mengutuk joged Brasil setelah mengalahkan Korea Selatan 4-1 di 16 besar.

"Jika tarian itu dilakukan lagi saat melawan Kroasia, lebih baik mereka pergi ke tempat dugem," katanya.

Ambisi Brasil untuk juara di Piala Dunia yang keenam kalinya dijegal Kroasia di perempatfinal.

Dalam laga yang digelar di Education City Stadium, Al Rayyan, Jum'at (9/12/2022) malam WIB itu "Jogo Bonito" menelan kekalahan dari Luka Modric dkk dengan skor 2-4 lewat drama adu penalti.

Setelah imbang tanpa gol hingga waktu normal, laga harus dilanjutkan ke tos-tosan karena di extra time 2x15 menit masih imbang 1-1.

Gol Brasil dicetak oleh Neymar di menit ke 105+1 sedangkan gol Kroasia oleh Petkovic dari luar kotak penalti di menit ke 116.

Usai kekalahan itu para pemain Brasil lesu dan menangis. Joged Brasil berubah menjadi kegelapan.

"Saya masih terbuka di Timnas. Tapi saya tidak menjamin akan kembali," kata Neymar sembari menangis usai laga.

Dengan kata lain pemain Paris Saint-Germain itu sudah berpikir untuk gantung sepatu lantaran kecewa tersingkir dari Piala Dunia 2022.

Neymar sendiri tak menjadi eksekutor dalam adu tos-tosan tadi. Kiper Kroasia kembali mendapatkan pujian seperti ketika brilian menyelamatkan gawangnya dari eksekutor Jepang.

Kali ini Dominik Livakovic menyelamatkan bola tendangan Rodrygo dan tendangan Marquinhos membentur mistar gawang. Itulah cikal bakal Brasil keok 2-4.

Rekor gol terbanyak pemain Brasil yang dicetak oleh Pele yaitu 77 gol disamai oleh Neymar lewat gol yang diciptakannya ke gawang Kroasia seperti yang disebutkan di atas.

Namun apa daya, apakah artinya rekor gol, bila Tim Samba kembali mengalami kegagalan untuk merebut juara dunia lagi.

Di Piala Dunia 2014 bahkan Brasil dipermak Jerman dengan skor 1-7. Dan di perempatfinal Piala Dunia 2018 Brasil tersingkir oleh Belgia.

Neymar saat ini berusia 30 tahun, masih ada harapan untuk mencium trofi Piala Dunia bersama Selecao. 

Namun apakah daya empat tahun lagi di Piala Dunia 2026, kalau Brasil belum juga juara lagi setelah terakhir kalinya merebut trofi itu pada Piala Dunia 2002 atau dua dekade yang lalu. Segala sesuatu masih bisa terjadi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun