Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Nomor WhatsApp Teman yang Sudah Meninggal Bisa Keluar Grup Sendiri?

11 November 2022   09:05 Diperbarui: 11 November 2022   12:23 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda keluar atau dikeluarkan dari grup WhatsApp? 

Tidak ada kaitannya dengan apa penyebab seseorang keluar atau dikeluarkan dari grup WA itu, apakah karena telah memposting kalimat-kalimat yang tidak senonoh atau menyinggung perasaan orang lain dan sebagainya.

Admin grup tentu tahu caranya mengeluarkan seorang anggota dari kelompoknya.

Sedangkan untuk Anda sendiri yang akan keluar, caranya adalah dengan mengklik "menu" yang ada di sudut kanan atas. Sesudah itu klik "keluar dari grup".

Muncul "keluar dari grup ....?"

Klik "keluar dari grup"

Namun yang menjadi tanda tanya kini kenapa anggota grup yang sudah lama meninggal (lebih dari 4 bulan) ternyata setelah dilihat sudah tidak ada lagi namanya tercantum sebagai salah satu anggota grup.

Dalam kondisi sudah tidak lagi menjadi anggota itu maka otomatis seluruh chat yang pernah dibuat pun sudah tidak ada.

Kok bisa?

Jawabannya dapat diketahui dari apa yang dikatakan oleh Jan Yap, Kepala Komunikasi WhatsApp untuk wilayah Asia Pasifik.

"Sesudah tidak aktif selama 120 hari maka akun WA akan dihapus, juga semua chatnya," katanya, Kamis (10/11/2022).

Jadi kini Anda sudah tahu, mengapa orang yang sudah meninggal tiba-tiba terhapus dari keanggotaan.

Hal tersebut juga tercantum dalam FAQ WhatsApp.

Kalau sudah 120 hari tidak aktif, maka keanggotaan grup otomatis akan terhapus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun