Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Awas, Tabungan Saldo Rp 0 dan "Mati Suri" Bakal Ditutup karena Ini

4 November 2022   10:06 Diperbarui: 8 November 2022   12:02 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saldo Rp 0 (id.quora.com)

Dasar orang yang tidak melek literasi, pada awal-awal mempunyai keinginan untuk menabung, yang ada di pikiran hanyalah kalau menyimpan uang di Bank itu menguntungkan dimana dana kita akan terus bertambah karena diberi bunga.

Setelah lama tak menyimpan uang di Bank, saya menghubungi kantor Bank untuk mengambil uang. Namun karyawan Bank mengatakan uang tidak bisa diambil karena sudah ditutup.

Loh kok bisa? Padahal saldonya masih ada?

Si karyawan menjelaskan dana yang disimpan di Bank itu setiap bulannya dikurangi biaya administrasi. Dana saya tenyata sudah mencapai batas minimal saldo yang tersisa sesuai dengan regulasi Bank yang bersangkutan.

Pengalaman kedua.

Di rekening yang lain, saya coba memasukkan kartu ATM untuk menarik dana. Namun berkali-kali ATM menolak.

Setelah menghubungi operator Bank yang bersangkutan. Dia mengatakan jika dalam waktu tertentu tidak melakukan transaksi maka rekening akan mati suri.

Atau Bank menyebutnya sebagai rekening dormant atau rekening tidur.

Pengalaman adalah guru yang terbaik.

Tenyata setiap Bank punya regulasinya sendiri terkait dana kita yang diparkir di kantor mereka.

Bank akan membebankan dana kita yang disimpan mereka dengan biaya administrasi setiap bulannya. Besar kecilnya tergantung kebijaksanaan Bank tersebut dan jenis tabungan.

Bunga yang didapatkan pun 20 persennya akan disetorkan ke pemerintah sebagai pajak.

Bukan hanya itu biaya yang dipotong dan langsung dikurangi dari saldo, Bank juga membebankan biaya lainnya untuk kondisi yang merepotkan mereka.

Biaya dibebankan dan langsung dipotong dari dana kita dalam kondisi sebagai berikut.

Rekening dormant.

Lebih sedikit dari saldo minimum yang sudah ditetapkan.

Transfer ke Bank lain.

Tarik tunai di ATM Bank lain, cek saldo.

Dalam kondisi mati suri itu, maka si pemilik rekening tidak bisa melakukan transaksi apapun. Menarik uang, cek saldo, mentransfer, atau menerima transfer.

Bank akan rugi kalau rekening tidur.

Bank juga akan otomatis menutup rekening seseorang jika saldonya sudah Rp 0 atau lebih rendah dari saldo minimum yang ditetapkan. Karena kondisi tersebut menjadi beban bagi Bank yang bersangkutan.

BCA membuat aturan untuk semua jenis tabungan dari tabungan BCA dolar, tabunganKu, Tahapan Xpresi, Gold, Tapres, dan Tahapan biasa jika saldonya Rp 0 atau tidak transaksi selama 18 bulan berturut-turut maka rekening akan ditutup.

Setiap Bank mempunyai peraturannya sendiri tergantung jenis tabungan dan kebijakan Bank itu sendiri.

Ada yang menetapkan rekening disebut dormant jika selama 6 bulan berturut-turut tidak melakukan transaksi apapun dan akan dibebani biaya penalti setiap bulannya.

Bank Danamon misalnya menetapkan batas minimal saldo Rp 5 juta. Jika kurang dari itu maka akan dikenakan biaya penalti.

Di sini pentingnya literasi keuangan.

Bank Danamon misalnya mempunyai kelebihan. Mereka tidak membebani biaya administrasi setiap bulannya, lain dengan bank-bank seperti biasanya.

Tapi mereka menetapkan batas minimal saldo Rp 5 juta. Kalau kurang dari itu maka dibebani biaya penalti.

Itulah ruginya rekening dormant.

Selain dikenakan biaya penalti, juga tidak bisa melakukan transaksi apapun. Juga tidak bisa menerima transfer dari rekening lainnya.

Bank otomatis akan menutup rekening jika saldonya Rp 0.

Disini disadari pentingnya meningkatkan literasi keuangan seseorang agar bisa memilah dan memilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun