Wajar saja jika The Guardian memasukkan Marselino Ferdinan kedalam 60 pemain yang paling menjanjikan dunia, dalam rilis media Inggris itu pada 6 Oktober 2021.
Kabar baik tentunya dan sangat membanggakan. The Guardian menilai itu berdasarkan penampilan sang wonderkid di klubnya Persebaya Surabaya.
Marselino Ferdinan, kelahiran Jakarta, 8 September 2004 (18) tercatat sebagai pemain termuda di Liga 1 BRI, saat dia mulai berseragam Bajul Ijo di musim 2021.
Kendati masih bau kencur, namun pemilik nama lengkap Marselino Ferdinan Philipus itu sudah juga memperkuat dan menjadi andalan Timnas U-23 dan senior.
Pada debutnya, Marselino mencetak satu gol dari skor akhir 2-0 untuk kemenangan Timnas Indonesia U-16 melawan Vietnam di Piala AFF U-16.
Yang masih hangat, Marselino membukukan dua gol ke gawang Hongkong U-20 dari skor akhir 5-1 untuk kemenangan Timnas Indonesia U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.
Di musim lalu (2021/2022) Marselino dianugerahi tiga gelar. Pemain muda terbaik dan dua lainnya.
Apakah karena penampilannya itu Marselino Ferdinan mendapat lirikan dari klub luar negeri?
Jika dilihat secara kualitas, Marselino layak untuk itu, tidak memalukan.
Sekarang ini sejumlah nama pemain asal Indonesia sudah banyak yang bermain di luar negeri, baik di Asia maupun Eropa.
Seperti Asnawi Mangkualam di Korea, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri di Eropa, Pratama Arhan di Jepang, dan sebagainya.
Belum membela klub di luar negeri, namun konon Marselino mendapatkan perhatian 5 klub Eropa yang memiliki keinginan untuk merekrutnya.
Oleh karenanya, Marselino sudah benar-benar memikirkan klub mana yang sekiranya cocok untuk dirinya.
Dousan Bondanovic, agen pemain, mengatakan saat ini dia sedang memilah klub mana yang cocok buat Marselino.
Bondanovic juga yang mengantarkan Pratama Arhan, Wiran dan Egy merumput di klubnya masing-masing seperti sekarang ini.
Pihak Persebaya sendiri rela melepaskan Marselino kalau mau main di luar negeri.
"Asalkan tidak di klub lokal," kata Yahya Al Katiri.
Tambahan lagi, Marselino merupakan pencetak gol termuda di Kualifikasi Piala Asia U-20 dan senior 2023.
Di Bajul Ijo sejauh ini, dari 12 penampilan, Marselino sudah mencetak tiga gol dan empat assist di kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Dalam rilis 30 pemain terbaik, Marselino sejajar dengan Youssoufa Moukoko, punggawa klub raksasa Jerman Borussia Dortmund.
Dalam permainan, Marselino terbilang komplet dalam segala hal kendati masih ada kekurangan yang harus diperbaiki supaya benar-benar layak sebagai pemain kelas dunia.
Permainannya mirip dengan para punggawa Barcelona, klub raksasa asal Spanyol. Kendati hingga sekarang, Barcelona belum meliriknya.
Kendati dilahirkan di Jakarta, akan tetapi kedua orangtuanya berasal dari dari Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Surabaya, Jawa Timur.
Adalah ayahnya, Philipus Wio Raja Loda yang berasal dari NTT yang dimaksud. Sedangkan yang dari Surabaya adalah ibunya Sudarwijani.
Satu tahun setelah Marselino lahir, kedua orangtuanya pensiun dari tempat mereka bekerja yaitu PT KAI di Jakarta.
Philipus Wio pekerjaannya staf Divisi Umum, sedangkan Sudarwijani seorang pramugari KA.
Cikal bakal Marselino dikenal sebagai "orang Surabaya" adalah ketika kedua orangtuanya dan saudara-saudaranya memutuskan pindah ke kota Pahlawan tersebut.
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya, ayah Marselino dulunya juga seorang pemain bola di wilayahnya, Kabupaten Ngada, NTT.
