Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Indonesia Bisa "Hura-hura", Miris Wanita di Iran Dilarang Nonton Bola

23 Oktober 2022   10:06 Diperbarui: 23 Oktober 2022   10:23 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khodayari menyamar seperti seorang laki-laki saat menonton tim favoritnya, Esteghlal di Liga 1 Iran.

Tragis, Khodayari lantas membakar dirinya hingga tewas karena takut dijebloskan ke penjara oleh pemerintah Iran.

Mengapa tahun 1979.

Di tahun itu terjadi revolusi yang dikenal dengan Revolusi Iran yang merubah faham monarki ke Republik Islam Iran.

Monarki dibawah kepemimpinan Mohammad Reza Pahlevi digulingkan oleh Republik Islam Iran sampai sekarang.

Pada mulanya Republik Islam Iran itu dipimpin oleh Ayatullah Rohullah Khomeini.

Sesudah tragedi Khodayari itu FIFA dipenuhi tuntutan agar Iran dibanned dari sejumlah ajang internasional.

Terakhir, FIFA mengirimkan surat kepada pemerintah Iran agar mencabut larangan tersebut karena itu bertentangan dengan undang-undang persepakbolaan dunia.

FFIRI (PSSI nya Iran) sendiri tidak dapat berbicara banyak karena campur tangan dari pemerintah tersebut. Mereka mendapatkan tekanan.

Kelompok tersebut juga mengatakan sebagai bagian dari FIFA seharusnya FFIRI bebas dari intervensi dari tekanan dari siapa pun.

"FIFA harus segera menghukum Iran. FIFA seharusnya melarang tim yang merebut hak seseorang untuk nonton sepakbola. Ini adalah hak paling dasar. Mengapa pemerintah campur tangan kepada FFIRI dengan melarang wanita nonton bola," tambah kelompok itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun