"Selamat buat Qatar. Indonesia akan mempersiapkan diri sebaik mungkin berlaga di Piala Asia," kata Mochamad Iriawan.
Ketua Umum PSSI mengucapkan hal tersebut usai Qatar terpilih menjadi tuan rumah perhelatan Piala Asia 2023. Itulah hasil pertemuan Komte Eksekutif AFC yang digelar di Bukit Jalil, Malaysia, Senin (17/10/2022).
Mochamad Iriawan didampingi oleh Waketum PSSI, Sekjen dan Wakil Sekjen PSSI dalam pertemuan ke-11 AFC untuk memilih tuan rumah Piala Asia 2023 setelah Cina mengundurkan diri.
"Selamat untuk Qatar yang terpilih menjadi tuan rumah. Terimakasih kepada PSSI dan KFA (Asosiasi Sepakbola Korea Selatan) yang sudah mencalonkan diri," kata Presiden AFC Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa," Senin (17/10/2022).
Pertemuan digelar untuk menetapkan tuan rumah Piala Asia 2023 setelah Cina mengundurkan diri terkait kasus Covid-19.
Negeri Panda itu menerapkan sistem "zero covid" yang bermakna jika ada satu kasus ditemui maka bakal dilakukan lockdown.
Sebanyak 24 tim dibagi kedalam 6 grup pada gelaran yang berlangsung 16 Juni-16 Juni 2023 itu.
Kapasitas dan kapabilitas Qatar sudah teruji sebagai tuan rumah mengingat negara Timur Tengah itu juga tuan rumah Piala Dunia 2022 sebelumnya.
Sebenarnya ada 4 negara yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Yaitu Indonesia, Korea, Australia, dan Qatar.
Belakangan Australia mengundurkan diri.
Keuntungan yang dipetik PSSI jika jadi tuan rumah maka Indonesia akan ditempatkan di pot 1 bareng raksasa Asia lainnya seperti Jepang, Iran, atau Korea Selatan. Dan Indonesia juga mendapatkan tambahan spirit dari suporter.
Karena gagal terpilih maka sebagai tim berperingkat FIFA paling buruk (152) maka Indonesia akan berada di pot 4 bareng negara-negara seperti India, Tajikistan, Hongkong, Thailand, dan Malaysia.
Dengan berada di pot 4 maka langkah Indonesia berkiprah di benua kuning akan sangat keras karena bakal bergabung dengan raksasa-raksasa seperti Australia, Qatar, Korea Selatan, Iran, atau Jepang.
Dalam sejarahnya, Indonesia belum pernah mencatat kemenangan ketika bermain di negara Timur Tengah. Enam kekalahan dan dua hasil seri.
Kedua hasil seri itu dibawa pulang saat berlaga di Lebanon tahun 2000 dan di Uni Emirat Arab tahun 1996.
Dalam sejarahnya pula, di Piala Asia, Indonesia pernah mencatat dua kali kemenangan, ketika laga digelar diluar Timur Tengah, yaitu di Indonesia (2007), dan di Cina (2004).
Uniknya dua kemenangan itu dikantongi dari tim Timur Tengah.
Indonesia harus waspada sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H