Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati-hati, 6 Penyakit Ini Rentan Terjadi Saat Musim Hujan

9 Oktober 2022   11:07 Diperbarui: 9 Oktober 2022   11:06 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspadai musim hujan (tekno.tempo.co)

Sudah kita rasakan bersama, kalau mau keluar rumah harus membawa payung karena sekarang sedikit-sedikit hujan turun.

Terkadang di malam hari saat tidur kita tidak merasakan hujan saking lelapnya, namun pagi-pagi bangun, halaman, pepohonan, dedaunan, dan atap rumah sudah basah.

Yang menjadi bukti bahwa hujan cukup lebat turun selagi kita mimpi indah.

Hujan menyebabkan genangan air, hujan juga bisa menjadi penyebab seseorang sakit karena daya tahan tubuhnya tidak memadai.

Umum diketahui jika mulai memasuki hujan seperti sekarang ini dan musim hujan sampai kepada puncaknya, sejumlah penyakit berpotensi menghinggapi tubuh seseorang akibat air yang tercurah dari langit tersebut.

Salah satunya seperti apa yang dikemukakan oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama, seorang Guru Besar FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI.

Prof. Tjandra mengonfirnasi peluang munculnya sejumlah penyakit akibat hujan yang mulai memasuki musimnya sekarang ini di Indonesia pada umumnya.

Harus diwaspadai.

Penyakit-penyakit yang muncul akibat musim hujan di Indonesia itu adalah penyakit yang berhubungan dengan kulit, diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), leptospirosis, DBD, dan diare.

Berdasarkan pengalaman sendiri melihat tetangga.

Saat banjir menggenangi Jakarta beberapa waktu lalu, dia sengaja main air. Jalan-jalan di genangan air setinggi kurang lebih 30 cm.

Beberapa hari sesudah banjir surut, di tubuhnya muncul bentol-bentol. Dia terkena cacar. Sejenis penyakit kulit yang berbahaya jika dibiarkan. Badannya gatal-gatal.

Yang notabene harus berobat ke dokter.

Dokter lalu memberikan salep yang dioleskan ke bagian tubuh yang bentol-bentol itu. Oleh karenanya dia tidak bisa bekerja dulu di pekerjaannya sampai pengobatannya pulih kira-kira 2 minggu.

Ya, itu salah contoh akibat hujan yang terus-menerus turun dan mengakibatkan banjir. Penyakit kulit yang membuat badan gatal-gatal.

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sesuai dengan namanya adalah sebuah infeksi yang menyerang pernafasan, terutama pernafasan bagian atas.

Contoh ISPA ini adalah sinusitis, faringitis, radang tenggorokan, epiglottitis, dan flu biasa.

Karena hujan yang terutama menyebabkan banjir maka sumber-sumber air yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dari sumur, apalagi sumber air yang digunakan untuk minum menjadi tercemar.

Secara tak sengaja tertelan, maka itu akan menyebabkan diare.

Leptospirosis adalah penyakit yang tersebar ke tubuh manusia lewat urine dari hewan tikus. Atau air kencing babi, anjing, dan sapi.

Air hujan atau banjir dapat membawa urine tikus itu mengalir yang menyebabkan air hujan itu terkontaminasi urine tikus sehingga menyebabkan leptospirosis.

Leptospirosis ini mirip dengan penyakit flu. Jika tidak ditangani dengan segera leptospirosis dapat merusak organ tubuh bahkan kematian.

DBD (Demam Berdarah Dengue). DBD ini disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 

Nyamuk Aedes Aegypti itu biasanya bersarang di tempat-tempat yang tergenang air. Jika tergigit nyamuk maka akan menyebabkan DBD.

Gejala DBD ini antara lain ruam-ruam, kelenjar bengkak, mata di bagian belakang sakit, muntah dan mual, nyeri sendi, tulang dan otot, dan sakit kepala.

"Beberapa penyakit akibat hujan ini merupakan penyakit menular. Tentunya harus kita waspadai," kata Prof. Yoga.

"Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Desember (2022) dan Januari (2023)," kata Kepala BKMG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Dwikorita Karnawati, Jum'at (7/10/2022).

Ya, kapan pun puncak musim hujan di wilayah Anda, hujan harus diwaspadai demi kesehatan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun