Di bulan ini, ada satu misi yang bakal dilakoni bulutangkis Indonesia, yaitu Piala Suhandinata 2022.
Sebanyak 20 pemain (10 putra dan 10 putri) yang akan berangkat ke Kejuaraan Dunia Bulutangkis Beregu Campuran Junior 2022 yang digelar pada 17-30 Oktober 2022 itu sudah "diresmikan" pada Jum'at (7/10/2022) oleh Agung Firman Sampurna, Ketua Umum PBSI.
Peresmian dan pelepasan para prajurit junior yang bakal berlaga di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Spanyol itu dilakukan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta.
Di antara para pemain putra terdapat nama-nama seperti Muhammad Reza Al Fajri, Bodhi Ratana Teja Gotama, dan Alwi Farhan.
Sedangkan putri di antaranya Mutiara Ayu Puspitasari, Tasya Farahnailah, dan Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Sebanyak 38 tim dibagi kedalam 8 grup dimana Indonesia sebagai juara bertahan bergabung di Grup A. Kawan Ester Nurumi dkk di grup ini adalah Latvia, Swedia, dan Malaysia.
Di atas kertas, Indonesia menjadi salah satu yang paling difavoritkan untuk juara lagi di edisi kali ini. Atau setidaknya lolos ke babak 16 besar.
Dua tim peringkat teratas masing-masing grup yang berhak untuk itu.
Memiliki semangat untuk mempertahankan gelar, mampukah Indonesia berhasil. Menarik untuk dinantikan.
Kilas balik untuk itu, di edisi yang lalu, Piala Suhandinata 2019 yang digelar di Kazan, Rusia, Daniel Marthin dkk mengakhiri kedigdayaan Cina yang sebelumnya sudah juara 13 kali.
Di final Indonesia bertemu dengan tim yang paling sering membawa pulang trofi ini. Daniel Marthin dkk menundukkan Cina dengan skor 3-1.
Ini adalah kali pertama Indonesia juara sejak digelar pada tahun 2000. Dua negara lainnya yang pernah juara adalah Korea Selatan 2 kali (2006 dan 2013) dan Malaysia 1 kali (2011).
Terasa istimewa karena piala yang berasal dari nama Suharso Suhandinata dipulangkan ke tanah air, namun skor 3-1 atas Cina itu tidak mudah. Semua laga berakhir dengan tiga gim.
Dalam lima edisi sebelumnya secara berturut-turut negeri Panda itu selalu membawa pulang trofi ini ke negaranya.
Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang pada tahun itu juga juara dunia junior membuka kemenangan Indonesia atas Lin Fang Ling/Feng Yan Zhe.
2-0 untuk Indonesia dipersembahkan tunggal putri Putri Kusuma Wardani atas Zhou Meng.
Negeri Panda membuka harapan setelah tunggal putra Bobby Setiabudi kalah dari Liu Liang. 2-1 Indonesia masih memimpin.
Kunci kemenangan Indonesia 3-1 atas Cina diraih dari ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah atas Tan Ning/Li Yi Jing.
Ini adalah kali pertama Indonesia berhasil di final setelah tiga kali sebelumnya hanya mengantongi medali perak tiga edisi beruntun yaitu 2013 (dari Korea Selatan), 2014 (dari Cina), dan 2015 (dari Cina).
Orang Indonesia Suharso Suhandinata dikenal sebagai tokoh yang mempersatukan dua kubu bulutangkis dunia yaitu WBF (World Badminton Federation) dan IBF (International Badminton Federation) menjadi seperti yang kita sekarang ini, BWF saja.
Atas lobinya juga Suharso Suhandinata berhasil memberikan nama "Sudirman" untuk supremasi bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman, kakak dari Piala Suhandinata.
Piala Suhandinata atau ada disebut juga dengan Kejuaraan BWF Beregu Campuran berbarengan dengan penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Junior Perseorangan, sesudahnya.
"Tim sudah melakoni laga selama dua pekan di Yogyakarta hasilnya cukup membanggakan. Analisa kami, kami siap berlaga dan siap juara," kata manajer Tim Eddy Prayitno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H