Rekening dormant (blog.amartha.com)
Bagi milenial atau penabung pemula atau siapa pun Anda, pernahkah Anda mengalami kartu ATM Anda tidak bisa digunakan?
Dasar orang kampungan, saya pernah mengalami dimana pada suatu waktu saya ingin menarik uang tunai dari mesin ATM.
Karena sulit menemui mesin ATM Bank "B" dimana kartu ATM saya berhubungan dengan Bank itu, saya coba menarik dari ATM Bersama.
Sekali dicoba, muncul di layar "Kartu Anda tidak bisa digunakan. Hubungi operator".
Percobaan kedua juga sama saja. Tidak mencoba yang ketiga, karena khawatir salah memasukkan PIN yang bisa menyebabkan terblokir, saya berusaha mencari dan mendapatkan ATM Bank "B".
Namun tetap sama saja. Dua kali mencoba, kartu tidak dapat digunakan.
Setelah menghubungi operator lewat telepon, saya diminta untuk datang langsung ke kantor Bank.
Karyawan Bank mengatakan penyebabnya, rekening saya dormant.
Dijelaskan jika dalam waktu lama (Bank yang bersangkutan menetapkan 6 bulan) tidak terjadi transaksi apa-apa maka rekening itu tidur alas dormant dan akan dikenakan biaya penalti.
Baru tahu. Ini pengalaman berharga.
Bank mengenal kondisi tersebut dengan "Rekening Tidur". Dalam artian tidak ada aktivitas berupa penarikan atau penyetoran dalam jangka waktu yang lama.
Dalam kondisi tersebut kita tidak bisa melakukan transaksi apapun baik transfer, menerima transfer, menarik uang, atau mengecek saldo.
Ini bahayanya, bagaimana kalau orang lain yang mau transfer ke rekening kita? Tidak akan masuk!
Kerugian lainnya, Anda tidak akan mendapatkan bunga dari kondisi tersebut, selain dikenakan biaya penalti.
Untuk memulihkannya Anda harus datang sendiri ke kantor. Setelah memenuhi syarat tertentu yang tidak mudah rekening Anda bisa diaktifkan kembali.
Tidak melakukan transaksi dalam jangka waktu lama sehingga menjadi dormant itu bisa disebabkan oleh berbagai hal disimak dari si nasabah sendiri.
Si nasabah mungkin terlalu sibuk untuk ke bank, menarik uang, dan sebagainya. Atau bisa pula nasabah sedang kesulitan finansial yang tidak punya cukup dana untuk ditabungkan.
Bisa jadi si nasabah punya banyak rekening. Uangnya aktif di rekening lain, sedangkan di rekening yang satunya tidak aktif yang menyebabkan terblokir.
Dilansir dari media, ada beberapa hal lainnya suatu rekening bisa dormant atau diblokir.
Nasabah wafat
Permintaan pihak berwajib
Saldo nihil
Terindikasi aktivitas mencurigakan
Salah transaksi
Jika ada laporan nasabah wafat, pihak Bank dapat memblokir rekening. Hanya ahli waris yang sesuai undang-undang yang berhak akses.
Dicurigai hasil dari korupsi, atau tindakan kriminal lainnya, pihak berwajib akan meminta Bank memblokir rekening untuk dijadikan barang bukti dalam penyelidikan nantinya.
Saldo yang ada akan terus berkurang karena terpotong biaya administrasi. Semakin lama saldo akan habis yang menyebabkan rekening terblokir, dormant.
Aktivitas mencurigakan ini seperti adanya hacker yang mengotak-atik akun Anda atau adanya aktivitas transfer yang terlalu sering. Rekening secara otomatis akan terblokir.
Adanya penarikan dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini Bank akan menghubungi nasabah dulu untuk konfirmasi. Jika sulit dihubungi, rekening juga akan dormant.
Untuk cicilan mobil misalnya, Fran salah transfer ke rekening orang lain bukan ke dealer.
Atas permintaan Fran, Bank akan membekukan rekening penerima.
Jika rekening dormant nya terlalu lama, maka Bank dapat menghapus. Karena rekening tidur bagi Bank merugikan dan negatif.
Nah, dari situ Anda kini sudah mengerti dan harus waspada apa yang menyebabkan rekening Anda tidak bisa digunakan yang merugikan diri Anda sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
