Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Diversifikasi Ekonomi MBS, Setelah Menyetir, Perempuan Arab Saudi Kini Juga Boleh Memiliki Senjata

15 September 2022   09:05 Diperbarui: 15 September 2022   09:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan diperbolehkan nya wanita di sana mempunyai senpi yang merupakan bagian dari upaya diversifikasi ekonomi yang dicanangkan Muhammad bin Salman.

Putra Mahkota menginginkan agar Arab Saudi tidak hanya melulu bergantung kepada minyaknya.

Dilansir dari sebuah media, perempuan di sana juga kini tidak lagi diwajibkan memakai hijab atau abaya (pakaian serba hitam) seperti apa yang sering kita lihat.

Belenggu yang mengikat selama bertahun-tahun itu kini sudah dirasakan sebagai bentuk emansipasi bagi kaum wanita di negara Petro Dolar tersebut.

Perempuan Arab Saudi kini sudah mulai memotong rambutnya menjadi pendek, tidak lagi panjang seperti biasanya.

Kondisi seperti itu kini mulai terlihat di jalan-jalan di Riyadh (ibukota Arab Saudi) dimana mereka berpotongan rambut pendek, tidak mengenakan hijab, atau abaya.

Salah satunya, seperti yang diberitakan AFP, Rabu (14/7/2022), Safi (yang berprofesi sebagai dokter), dan memperoleh pekerjaan di sebuah Rumah Sakit, tidak lagi merasa canggung dengan penampilannya yang tidak berhijab dan berambut pendek.

Baginya, potongan rambut pendek bermakna perlindungan dari kaum Adam sehingga dia dapat fokus kepada pekerjaannya sebagai seorang dokter.

"Gaya ini menjadi semacam perisai dari orang-orang dan memberikan saya kekuatan," katanya.

Tren yang mulai terlihat banyak di jalanan Riyadh dimana wanita Arab Saudi berpotongan rambut pendek.

Hal tersebut dimaknai sebagai sebuah dorongan reformasi dari Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) de facto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun