Para penonton merusak dan membakar Stadion Dimurthala (aceh.tribunnews.com)
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Persiraja Banda Aceh mengalami kerugian dua kali lipat.
Selain dinyatakan WO dan kalah 0-3, tim yang berjuluk Laskar Rencong itu juga "membakar uang APBD".
"Sangat disayangkan membangun stadion pakai uang APBD, tapi dihancurkan sendiri. Siapa yang rugi?" Kata Yusuf Dundum, Selasa (6/9/2022).
Yusuf Dundum yang dimaksud adalah seorang pegiat sosial yang menanggapi dirusaknya Stadion H. Dimurthala oleh para penonton.
Laga antara Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan di Liga 2 2022/2023 wilayah barat dijadwalkan kick off pukul 20.30 WIB Senin (5/9/2022).
Namun enam menit sebelum kick off itu lampu stadion mati, konon karena genset di stadion H. Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh itu mengalami kerusakan.
Panitia pertandingan memberitahukan penonton harap bersabar sampai waktu diperkirakan satu jam untuk menyalakan stadion dimana genset akan diperbaiki.
Penerangan tak kunjung jua menyala, para penonton mulai kehilangan kesabaran. Mereka berteriak kepada panitia untuk menggantikan uang pembelian tiket.
Mereka merusak segala fasilitas yang ada dan membakar stadion.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang akan menyaksikan langsung terlihat mulai beranjak meninggalkan stadion.
Pada akhirnya laga antara antara Persiraja Banda Aceh versus PSMS Medan batal digelar.
Berdasarkan peraturan yang ada akhirnya PSSI dan PT LIB mengambil keputusan Persiraja Banda Aceh dinyatakan kalah 0-3 dari PSMS Medan.
"Keputusan ini diambil berdasarkan fakta-fakta dan laporan dari lapangan," kata Ahmad Lukita, Direktur Utama PT LIB (Liga Indonesia Baru), Selasa (6/9/2022).
Menanggapi hal tersebut, Nazaruddin Dek Gam, mantan Presiden Persiraja Banda Aceh mengatakan kejadian bukan kesalahan Persiraja tapi karena lampu stadion yang tidak menyala.
Dek Gam meminta agar masyarakat Aceh tetap mendukung Laskar Rencong apapun kejadian nya.
Kompas.com melaporkan pada awalnya para penonton merusak papan kayu dan karpet di stadion. Dilanjutkan dengan membakar papan reklame dan menghancurkan pembatas antara tribun dan lapangan.
Para penonton lainnya ikut terpancing, mereka mulai membakar segala fasilitas di tribun.
Melihat situasi yang semakin memanas itu, pihak panitia akhirnya memutuskan untuk menyudahi laga antara Persiraja versus PSMS tersebut.
Dengan hasil tersebut, Persiraja Banda Aceh menduduki posisi ke 8 klasemen sementara Liga 2 dengan poin -3.
Sedangkan PSMS Medan di peringkat kedua dengan 3 poin. Puncak klasemen diduduki oleh Karo United dengan 6 poin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI