Bahkan kemudian batik diterapkan UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau warisan budaya lisan dan budaya Indonesia.
Batik semakin berkembang dengan lahirnya sejumlah desainer Indonesia seperti Itang Yunasz, Oscar Lawalata dan sebagainya yang membawa batik di Indonesia ke mancanegara.
Dari lingkungan keraton di Jawa, hingga ke mancanegara.
Euis Rohaini
Dilansir dari idxchannel, yang teranyar ada seorang pengrajin batik yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, yang layak dijadikan inspirasi dalam mengembangkan usaha batiknya hingga mendunia.
Dari debutnya menjadi pengrajin batik pada tahun 2008, Euis Rohaini (46 tahun) omzet batiknya sekarang mencapai Rp 500 juta per bulannya.
Pada debutnya tahun 2008 seperti yang disebutkan di atas, Euis mendirikan CV Rajasa Mas Jaya.
Pada tahun 2016 wanita itu menemukan ide kreatif yang nantinya merubah hidupnya menjadi pengrajin yang sukses.
Pada saat itu Euis berhasil mengubah limbah kain perca yang dikombinasikan dengan kerajinan bambu dijadikan hiasan.
Berawal dari keikutsertaannya di sebuah pameran ekspor di Jakarta tak disangkanya dia mendapatkan pesanan dari orang Arab Saudi.
Itulah cikal bakal Euis menjadi eksportir, dia mengirimkan 5 kontainer kerajinan buatannya ke Arab Saudi atas pesanan orang Arab tadi.