Nostalgia, ini kesan pertama kali yang timbul di pikiran saya tentang "manfaat" dari hadirnya Hari Penulisan Surat Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 1 September setiap tahunnya.
Begini, dalam dunia yang sudah semakin tua ini dimana segala sesuatu sudah semakin maju dalam teknologi yang terus berkembang, salah satunya yang memudahkan adalah dalam hal mengirimkan berita, pesan, atau apa yang mau disampaikan.
Sekarang sudah ada email, WhatsApp, SMS, telepon, media sosial dan sebagainya. Dalam hitungan detik, pesan sudah terkirim kepada orang yang ingin kita hubungi.
Nah di saat tua ini, alangkah segarnya jika kita memutar waktu ke belakang di masa-masa dulu dimana untuk mengabarkan pesan kita harus menulis surat.
Surat pertama-tama didaftarkan ke kantor pos dengan dibubuhi perangko sebagai biaya pengiriman.
Siapakah pencetus yang menetapkan tanggal 1 September ini sebagai Hari Penulisan Surat Sedunia?
Kisahnya berawal dari seorang fotografer Australia yang bernama Richard Simpkin.
Pada era 1990-an Richard Simpkin menulis surat kepada sejumlah orang-orang terkemuka di negaranya, Australia.
Karena mereka orang-orang penting, Simpkin tak berpikiran apakah surat-surat nya itu akan ditanggapi oleh mereka.
Namun diluar dugaan, para tokoh tersebut membalas surat-surat yang dituliskannya. Oleh karenanya dia semakin bersemangat menulis surat.