Pernah dengar lirik lagu "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada" yang dilantunkan oleh almarhum Chrisye?
Lagu itu kerap muncul dan didengungkan pada saat bulan suci Ramadhan. Pada bulan Ramadhan yang lalu saya juga pernah mendengarnya.
Namun lirik lagu yang indah itu siapa sangka bukan asli dari penciptanya. Lagu ini dituliskan sebagai lagu ciptaan Ahmad Dhani, seorang musisi yang juga dikenal sebagai pengusaha dan politikus.
Dalam sebuah acara yang berjudul  "Satu Jam Bersama Ahmad Dhani" seseorang menanyakan kepada suami dari Maia Estianty dan Mulan Jameela itu apakah benar lagu itu merupakan lagu jiplakan dari karya orang lain?
"Benar, bukan lagi mirip, tapi seratus persen alih bahasa," kata Ahmad Dhani.
Lho kok?
Bukankah jiplak-menjiplak dalam dunia seni, tulisan, atau pendidikan itu sesuatu yang diharamkan?
Pertanyaan tersebut berdasarkan dugaan dari para pengamat musik yang menuding lagu "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada" itu lagu plagiat dari lagu karya Stephen Simmonds yang berjudul "Tears Never Dry".
"Benar demikian, tapi saya membeli right-nya," kata pria kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972 (50) itu.
Lebih lanjut pencipta dan pelantun lagu 'Munajat Cinta" itu mengatakan di dunia musik internasional cukup banyak lagu yang jiplakan dari lagu lainnya, seperti Backstreet Boys.
Mereka itu orang awam, mereka tidak mengerti soal ini.
Ketika ditanyakan lagi yang "menuding" itu pengamat musik, Ahmad Dhani mengatakan pengamat musik itu ada yang awam juga, jika tidak mereka tidak akan ngomong seperti itu.
Selain lagu bernuansa religi tersebut lagu ciptaan Ahmad Dhani lainnya yang dibawakan Mulan Jameela yang berjudul "Cinta Mati" juga alih bahasa dari lagu lain.
Apakah ada regulasi yang memberikan sanksi bagi seorang pencipta lagu yang menjiplak karya orang lain baik nada maupun liriknya, saya belum tahu pasti.
Tapi dalam dunia kepenulisan dan pendidikan, plagiat atau meniru karya orang lain dapat dikenai sanksi.
Hal tersebut selain karena tidak kreatif, hal tersebut juga akan menimbulkan sakit hati kepada sang pencipta asli artikel tulisan tersebut.
Terlebih di dunia pendidikan, plagiat atau jiplak-menjiplak ini sangat diharamkan.
Seseorang yang malas atau tidak mau bekerja keras "selagi" masih aman, mereka menjiplak karya orang lain dalam hal membuat tesis, skripsi, atau disertasi.
Tentu regulasi yang mengikat yang akan dikenakan sanksi bagi sang plagiator.
Hindari plagiarisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H